KoranMandala.com – Laporan terbaru mengungkapkan bahwa Thomas Matthew Crooks, seorang pria berusia 20 tahun dari Bethel Park, Pennsylvania, menjadi perhatian publik setelah terlibat dalam insiden penembakan yang mengejutkan di rapat umum di Butler pada 13 Juli 2024 silam.
Crooks, yang mengarahkan tembakan ke arah mantan Presiden AS Donald Trump sebelum akhirnya ditembak mati oleh penembak jitu Dinas Rahasia AS, telah menghadapi masa lalu yang sulit dan keadaan pribadi yang mungkin mempengaruhi peristiwa tragis tersebut.
Pada masa sekolahnya, Crooks dikenal sebagai seorang anak yang cerdas di bidang matematika dan sains, namun sering menghadapi masalah sosial.
BACA JUGA: Update 21 Akun FF Rank GM, Gratis DM, Pet, dan Skin SG2 Terbaru Hari Ini 17 Juli 2024
Menurut teman sekelasnya, Jason Kohler, Crooks sering menjadi sasaran pelecehan dan gangguan dari teman-teman sekelasnya, yang meninggalkan dampak emosional yang dalam.
“Ia sering diejek karena cara berpakaiannya, terutama saat ia mengenakan pakaian berburu. Dia kesepian dan sering terlihat tertutup secara sosial” ungkap Kohler Rabu, 17 Juli 2024.
Sebuah video yang beredar tanpa tanggal menunjukkan Crooks sedang diganggu oleh sejumlah teman sekelasnya.
Meskipun menghadapi kesulitan sosial ini, Crooks berhasil lulus dari Sekolah Menengah Atas Bethel Park pada tahun 2022, dengan meraih penghargaan senilai $500 dari National Math and Science Initiative.
Video upacara kelulusannya menunjukkan momen dia menerima ijazah.Rekan-rekannya memberikan sambutan yang hangat, meskipun ia cenderung lebih tertutup.
Spekulasi awal mengenai motifnya yang diinvestigasi oleh FBI, menemukan bahwa profil media sosial Crooks tidak menunjukkan tanda-tanda ancaman, dan tidak ada riwayat masalah kesehatan mental yang tercatat.
Mereka menyimpulkan bahwa Crooks bertindak sendiri dalam peristiwa penembakan tersebut tanpa motif yang jelas.