KoranMandala.com – Penegak hukum didesak untuk bertindak cepat terkait skandal mark up impor beras yang mengakibatkan kerugian sebesar Rp 8,5 triliun dan denda demurrage sebesar Rp294,5 miliar.
Dalam skandal mark up impor beras ini, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dan Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi diduga terlibat.
Anggota Komisi III DPR, Santoso, menanggapi kasus tersebut dengan menyoroti kompleksitas masalah yang menyebabkan harga beras terus meningkat.
BACA JUGA: Update 10 Akun FF Sultan Gratis Google Hari Ini 21 Juli 2024, Temukan Skin M1887 OPM
Ia berharap KPK dapat membongkar skandal ini untuk mengungkap alasan di balik kenaikan harga beras yang signifikan.
“Kita berharap KPK dapat membongkar kasus mark up impor beras ini sebagai kotak pandora agar terbongkar kenapa selama ini harga beras semakin melambung tinggi karena adanya mark up impor beras ini,” kata Santoso pada Minggu, 21 Juli 2024.
Santoso menekankan pentingnya tindakan cepat dari aparat penegak hukum karena skandal ini sangat merugikan rakyat.
Ia juga mendorong agar pelaku skandal diberi hukuman seberat-beratnya. “Perilaku lancung oknum yang menyengsarakan rakyat harus dihukum seberat-beratnya,” jelasnya.
Menurut Santoso, pemberian hukuman berat diperlukan karena skandal ini berpotensi mengurangi jatah makan rakyat Indonesia.
Santoso menjelaskan bahwa harga beras yang mahal tidak hanya membuat rakyat mengurangi jatah makan mereka, tetapi juga menimbulkan banyak dampak sosial.
Santoso juga mengungkapkan bahwa skandal ini memicu kenaikan harga komoditas lain, yang mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat.
Ia juga menambahkan bahwa kenaikan harga beras berdampak pada naiknya harga komoditas lainnya, yang pada akhirnya mengakibatkan penurunan daya beli rakyat.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto, mengungkapkan fakta terbaru mengenai skandal mark up impor beras. SDR telah melaporkan skandal ini ke KPK.
Hari Purwanto mengungkapkan bahwa berdasarkan data yang ditemukan, rata-rata harga yang dikenakan oleh Bulog untuk beras adalah USD 660 per ton, termasuk biaya, asuransi, dan pengangkutan (CIF).-***