KoranMandala.com – Pada Minggu sore, 21 Juli 2024, Presiden AS, Joe Biden, memutuskan mengakhiri pencalonannya untuk pemilihan kembali setelah menghadapi keraguan dari sesama Demokrat mengenai kemampuan dan ketajaman mentalnya melawan Donald Trump.
Dalam pernyataan di X, Biden mengungkapkan akan tetap menjalankan tugasnya sebagai presiden hingga Januari 2025 dan akan berbicara kepada publik dalam waktu dekat.
Awalnya, pernyataan Biden tidak mencantumkan dukungan untuk Wakil Presiden Kamala Harris, namun ia kemudian menyatakan dukungannya.
Kamala Harris akan menjadi wanita kulit hitam pertama yang mencalonkan diri sebagai calon presiden dari partai besar di AS.
Biden berubah pikiran tentang pencalonan, mengumumkan keputusan akhir di media sosial dalam hitungan menit setelah memutuskan untuk mundur pada Minggu sore.
Tekanan untuk mundur tersebab penampilan buruk Biden dalam debat dan kekhawatiran tentang usianya yang sudah lanjut.
Biden mengalami kesulitan saat debat dan penampilan publiknya yang buruk memperburuk kekhawatiran tentang kemampuannya untuk bertugas.
Setelah mengalami infeksi COVID-19 untuk ketiga kalinya, Biden menghadapi tekanan dari anggota Kongres dan pejabat partai untuk mundur. Keputusan ini merupakan langkah besar, menjadikannya presiden petahana pertama yang melepaskan pencalonan partainya sejak Lyndon Johnson pada 1968.
Jika Harris menjadi calon, ini akan menjadi terobosan bersejarah bagi Partai Demokrat, yang belum pernah memilih presiden wanita dalam lebih dari dua abad.
Biden, yang sebelumnya menggambarkan dirinya sebagai jembatan menuju generasi pemimpin Demokrat berikutnya, menghadapi tantangan berat dengan keputusan ini.
Mantan Presiden Trump mengklaim Harris akan lebih mudah dikalahkan dibandingkan Biden. Jajak pendapat menunjukkan Trump unggul.
Ketidakpastian di antara Demokrat tentang calon pengganti membuat situasi semakin kompleks.- ***