KoranMandala.com – Capitol Hill berada dalam siaga tinggi untuk menghadapi ribuan demonstran yang menentang Benjamin Netanyahu, Perdana Menteri Israel, saat ia berpidato di hadapan Kongres AS. Ketegangan meningkat karena perang Israel selama 10 bulan di Gaza.
Polisi melancarkan operasi keamanan besar-besaran untuk menutup Gedung Capitol AS jauh sebelum pidato Netanyahu pada 24 Juli 2024.
Jalan-jalan di pusat kota Washington ditutup untuk lalu lintas, sementara petugas berpengalaman dalam menangani protes massa dikerahkan dari departemen kepolisian New York. Gedung Capitol sendiri telah dipagari.
Pidato Netanyahu, yang diatur beberapa minggu lalu oleh Ketua DPR dari Partai Republik, Mike Johnson, terjadi pada momen dramatis dalam politik AS, hanya beberapa hari setelah Joe Biden mengumumkan tidak mencalonkan diri lagi dan kurang dari dua minggu setelah upaya pembunuhan yang gagal terhadap Donald Trump.
Namun, situasi ini tidak meredakan kemarahan terhadap Netanyahu, yang dianggap sebagai tokoh kontroversial bahkan di kalangan Demokrat pro-Israel karena perang yang telah menewaskan lebih dari 39.000 warga Palestina.
Perang ini dilancarkan sebagai respons terhadap serangan oleh kelompok Palestina Hamas pada Oktober lalu yang menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel dan menyandera 250 orang lainnya.
Sumber yang dapat dipercaya di Washington menyebutkan, ribuan demonstran dari berbagai kelompok, termasuk Jewish Voice for Peace, akan memprotes kehadiran Netanyahu.
Demonstrasi utama dimulai pada pukul 11 pagi dengan organisasi seperti Act Now to Stop War and End Racism, Code Pink, US Palestinian Community Network, US Campaign for Palestinian Rights (USCPR), dan Council on American-Islamic Relations.
Para pengunjuk rasa menuntut penangkapan Netanyahu, sesuai dengan permintaan kepala jaksa pengadilan pidana internasional pada bulan Mei, yang dikecam oleh Biden.
Ahmad Abuznaid, direktur eksekutif USCPR, mengkritik Biden karena tidak menghentikan pendanaan dan menyerahkan Netanyahu ke ICC.