KoranMandala.com – Jaksa Prancis telah memulai penyelidikan kriminal setelah jaringan kereta api berkecepatan tinggi negara itu menjadi sasaran serangan terkoordinasi berupa tindakan sabotase dan pembakaran.
Serangan ini menyebabkan kekacauan besar pada beberapa jalur kereta tersibuk di Prancis beberapa jam sebelum pembukaan Olimpiade Paris.
Operator kereta api nasional, SNCF, menyatakan bahwa pelaku pembakaran menargetkan instalasi di sepanjang jalur TGV yang menghubungkan Paris dengan wilayah barat, utara, dan timur negara itu. Akibatnya, lalu lintas kereta api di seluruh negeri akan sangat terganggu hingga akhir pekan.
SNCF menyebut insiden ini sebagai serangan besar-besaran untuk melumpuhkan jaringan TGV. Banyak layanan kereta terpaksa dibatalkan, dan masalah ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga Sabtu dan Minggu.
Kepala eksekutif SNCF, Jean-Pierre Farandou, menjelaskan bahwa penyerang membakar saluran kabel yang membawa informasi keselamatan bagi pengemudi serta mekanisme kontrol. Serangan tersebut memengaruhi lima “pusat saraf strategis” di jalur utama TGV.
Jaksa penuntut umum Paris, Laure Beccuau, mengonfirmasi bahwa penyelidikan formal diluncurkan terkait dengan perusakan properti yang disengaja yang kemungkinan besar merugikan kepentingan mendasar bangsa.
Meski belum ada yang mengaku bertanggung jawab, dua sumber intelijen menyebut kelompok ekstrem kiri atau aktivis lingkungan radikal sebagai tersangka potensial.
Farandou mengatakan bahwa kerusakan akibat serangan ini memerlukan perbaikan manual yang membutuhkan ratusan pekerja.
Sementara itu, menteri transportasi Prancis, Patrice Vergriete, menyebut insiden ini sebagai tindakan kriminal yang terkoordinasi. Ia juga menekankan bahwa sedikit bukti mengaitkan sabotase dengan Olimpiade, meskipun serangan ini tampaknya menargetkan akhir pekan liburan besar.
Beberapa pertandingan Olimpiade, termasuk sepak bola, akan berlangsung di luar Paris, sehingga mengganggu perjalanan sekitar 800.000 wisatawan.