KoranMandala.com – Presiden Komite Olimpiade Nasional Palestina, Jibril Rajoub, menyatakan bahwa dia tidak akan berjabat tangan dengan delegasi Israel di Olimpiade Paris 2024 kecuali mereka mengakui hak Palestina untuk merdeka.
Rajoub, yang dikenal karena mendukung larangan atlet Israel dalam kompetisi internasional selama konflik di Gaza, mengatakan bahwa interaksinya dengan delegasi Israel akan bergantung pada pengakuan prinsip tersebut.
“Saya tidak akan berjabat tangan. Ini bukan masalah sopan santun, ini masalah prinsip. Mereka harus siap berjuang untuk membangun jembatan perdamaian melalui pengakuan bersama” katanya Sabtu, 27 Juli 2024.
Rajoub menegaskan bahwa tim Palestina tidak diberikan instruksi khusus tentang bagaimana bertindak jika berhadapan dengan atlet Israel, dan menambahkan bahwa organisasinya akan mematuhi Piagam Olimpiade.
Ia menegaskan bahwa masalah ini bukan hanya tentang sopan santun, tetapi tentang prinsip pengakuan hak Palestina untuk menentukan nasib sendiri.
Dia juga mengkritik tindakan Peter Paltchik, seorang judoka Israel yang memposting gambar rudal di media sosial dengan komentar yang kontroversial, dan menyerukan pertanyaan kepada pihak Israel mengenai sikap mereka terhadap hak Palestina.
Rajoub, yang juga merupakan pemimpin Asosiasi Sepak Bola Palestina, mengklaim bahwa sekitar 400 atlet Palestina telah tewas sejak 7 Oktober dan infrastruktur olahraga mereka hancur.
Dia melihat partisipasi tim Palestina di Paris sebagai simbol ketahanan dan harapan, meskipun situasi sulit yang dihadapi mereka.
Pada saat yang sama, Rajoub merasakan sambutan positif di Paris dan menganggapnya sebagai tanda dukungan global terhadap Palestina.
Meskipun terdapat ketegangan, Rajoub memastikan bahwa tim Palestina akan mematuhi kode etik Olimpiade dan menghindari pelanggaran.
Kontingen Olimpiade Israel mendapat perlindungan ketat selama acara tersebut.- ***