KoranMandala.com – Iran menggelar prosesi pemakaman dengan tuntutan balas dendam setelah terbunuhnya pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh.
Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran, memimpin doa bagi Ismail Haniyeh dan pengawalnya yang dibungkus dengan syal Palestina hitam-putih dalam upacara yang diadakan di Universitas Teheran pada Kamis 1 Agustus 2024.
Di sela prosesi, Khamenei memperingatkan akan ada “hukuman berat” bagi mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan Ismail Haniyeh.
Ribuan pelayat yang mengenakan pakaian hitam, membawa poster Haniyeh, serta bendera Palestina dan Hamas. Banyak pelayat melemparkan bunga ke arah peti jenazah saat melintas.
Prosesi itu juga dihadiri oleh Presiden Iran yang baru, Masoud Pezeshkian, dan Kepala Garda Revolusi, Jenderal Hossein Salami.
Para pembicara di acara prosesi menggarisbawahi bahwa kematian Haniyeh akan dibalas.
Selama pidato Mohammad Bagher Ghalibaf, juru bicara parlemen Iran, –yang menegaskan bahwa Iran akan membalas pada waktu dan tempat yang tepat– selama itu pula para pelayat mengungkapkan kemarahan mereka dengan teriakan “matilah Israel, matilah Amerika”.
Khalil al-Hayya, wakil kepala Hamas di Gaza, berjanji bahwa perjuangan Haniyeh akan dilanjutkan dan menyatakan bahwa mereka akan terus berjuang melawan Israel hingga Palestina sepenuhnya bebas dari pendudukan.
Haniyeh dan pengawalnya tewas pada Rabu dalam serangan terhadap tempat tinggal mereka di Teheran.
Insiden ini terjadi beberapa jam setelah Israel membunuh komandan tinggi Hizbullah, Fuad Shukr, dalam serangan balasan di Beirut, Lebanon, yang memicu kekhawatiran akan potensi perang regional yang lebih luas.