KoranMandala.com – Kamis tengah malam 1 Agustus 2024 waktu setempat, di pangkalan udara Andrews dekat Washington DC, Joe Biden dan Kamala Harris menyambut reporter Wall Street Journal, Evan Gershkovich, mantan marinir Paul Whelan, dan jurnalis Alsu Kurmasheva setelah mereka dibebaskan dalam pertukaran tahanan terbesar antara AS dan Rusia sejak Perang Dingin.
Ketiga tahanan tersebut tiba dari Turki dan disambut oleh keluarga mereka serta pejabat tinggi AS. Evan Gershkovich, saat turun dari jet Bombardier, memeluk Harris dan Biden, kemudian berlari ke ibunya, Ella, untuk berpelukan.
Ia juga menyapa ayahnya, Mikhail, dan saudara perempuannya, Danielle, sebelum berbicara dengan wartawan dan teman-teman. Evan Gershkovich mengungkapkan kebahagiaannya melihat tidak hanya warga Amerika dan Jerman, tetapi juga tahanan politik Rusia, dan menyatakan keinginan untuk berbicara lebih lanjut tentang mereka di masa depan.
Keluarga Gershkovich mengungkapkan kelegaan mereka setelah menunggu 491 hari untuk pembebasan Evan, sambil berbagi kegembiraan dengan keluarga Whelan dan Kurmasheva.
Whelan, yang menghabiskan lebih dari lima tahun di penjara Rusia atas tuduhan spionase, tampak sehat dan mengungkapkan rasa syukurnya.
Kurmasheva, yang menjalani hukuman lebih dari enam tahun, disambut hangat oleh keluarganya.
Biden menekankan bahwa pertukaran tahanan ini tidak akan mendorong penahanan warga Amerika lainnya, sedangkan Harris menyebut kesepakatan ini sebagai contoh kuat dari diplomasi.
Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional AS, menyebutnya sebagai “kemenangan kemanusiaan” dan menyoroti keterlibatan Biden dalam proses tersebut.
Sullivan juga membantah bahwa kesepakatan tersebut akan memicu lebih banyak penahanan warga Amerika.
Di Jerman, Kanselir Olaf Scholz mengungkapkan keyakinannya bahwa pertukaran tersebut adalah keputusan yang tepat setelah bertemu dengan tahanan yang dibebaskan. Kesepakatan ini melibatkan negosiasi rahasia selama berbulan-bulan dan mencakup pembebasan 16 tahanan oleh Rusia serta delapan orang oleh AS, Jerman, Norwegia, Slovenia, dan Polandia, termasuk mata-mata dan seorang pembunuh bayaran FSB.- ***