KoranMandala.com – Di tengah ketidakpastian yang mendalam pada hari Minggu, 4 Agustus 2024, Israel memulai pekan baru dengan ancaman serangan dari Iran dan kelompok militan yang didukungnya.
Sejumlah maskapai penerbangan internasional telah menangguhkan penerbangan ke dan dari Israel sambil menunggu kemungkinan balasan dari Iran dan Hizbullah, proksi Iran di Lebanon.
Hal ini menyebabkan puluhan ribu warga Israel terdampar di luar negeri, menurut seorang pejabat Israel yang tidak mau disebutkan namanya karena ia tidak berwenang untuk berbicara mengenai masalah tersebut.
Maskapai seperti Delta, United, grup Lufthansa, dan Aegean Airlines telah menghentikan layanan mereka ke Israel setelah pembunuhan komandan senior Hizbullah, Fuad Shukr, dalam serangan di Beirut pada hari Selasa, serta pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, pada hari Rabu dini hari di Teheran.
Ada kekhawatiran bahwa pembalasan atas pembunuhan ini bisa memicu perang regional yang lebih besar.
Kementerian Luar Negeri Israel mengimbau warganya yang berada di luar negeri untuk mengisi survei daring guna membantu pemerintah melacak keberadaan mereka dan mencari solusi, termasuk penerbangan alternatif. Sebagian besar diyakini terjebak di Eropa dan Amerika Serikat.
Maskapai nasional Israel, El Al, dan anak perusahaannya sedang berusaha menambah penerbangan untuk membawa warga Israel pulang, namun kemampuannya terbatas karena pada puncak musim panas, maskapai penerbangan Israel sudah beroperasi dengan kapasitas penuh.
Banyak warga Israel yang sedang berlibur singkat di luar negeri ingin segera kembali ke keluarga, pekerjaan, dan kehidupan mereka di Israel, meskipun ada ancaman bahaya. Pejabat merekomendasikan mereka menuju ke kota-kota terdekat seperti Athena dan Siprus yang dapat dijangkau dengan penerbangan singkat.
Selama akhir pekan, di tengah kekhawatiran konflik yang meluas, Inggris, Kanada, Prancis, dan Amerika Serikat meminta warganya untuk segera meninggalkan Lebanon.
Karena banyak maskapai penerbangan telah menangguhkan atau membatalkan penerbangan ke dan dari Beirut, dan sebagian besar penerbangan sudah habis terjual, Kedutaan Besar Amerika di Beirut pada hari Sabtu mendesak warganya untuk memesan tiket apa pun yang masih tersedia.
Prancis juga mengimbau warganya di Iran untuk segera meninggalkan negara itu.