Bersepeda di tengah perang dan kehancuran adalah tantangan besar. Namun, tim Hazem terus berjuang melawan kondisi yang mengerikan ini.
Hazem bersepeda melalui jalan-jalan yang hancur di Khan Younis dan Nuseirat, di mana hanya kehancuran yang terlihat: rumah-rumah, universitas, toko-toko yang rusak, semuanya hancur.
Meski begitu, Hazem tetap bertekad untuk berlatih sampai napas terakhir dan terus berjuang untuk mewakili Palestina di turnamen internasional.
Salah satu perjalanan bersepeda yang paling mengesankan selama perang ini adalah sekitar sebulan yang lalu ketika dirinya bersepeda untuk mendokumentasikan situasi di utara Rafah.
Tiba-tiba, tank-tank Israel muncul dan menembaki. Hari itu sangat mengerikan, dan masih tidak percaya bagaimana ia bisa bertahan hidup.
Situasinya sangat buruk, dan ia melihat orang-orang terluka jatuh di depan matanya.
Hazem Suleiman melarikan diri dengan sepeda, kembali ke Khan Younis.
Saat ini, ada perintah untuk mengevakuasi bagian timur Khan Younis. Situasinya sangat sulit. Ia terus mendengar suara dengung pesawat pengintai di atas, dan sirene ambulans berbunyi.
Ia berpikir untuk pergi, tetapi tidak tahu harus ke mana.
“Saya harus tetap kuat demi keluarga dan tim saya” ungkapnya.- ***