Awalnya, aksi ‘Tiga Menit Untuk Indonesia’ digelar tahun 2021, salah satunya di perempatan Jalan Aceh. Kala itu, aktivitas ini digelar di tengah pandemi Covid-19. Tidak begitu banyak orang yang memadati kawasan lampu merah, karena memang suasana Kota Bandung pun sedang berjuang dengan pandemi.
Sebagian besar pengguna jalan yang melintas berasal dari pengemudi ojol yang masih harus bekerja di tengah anjuran untuk tetap di rumah. Dengan mengenakan masker, hampir seluruh peserta ‘Tiga Menit Untuk Indonesia’ mendengarkan dan mengumandangkan Indonesia Raya dengan khidmat.
Selanjutnya pada 2022, ‘Tiga Menit Untuk Indonesia’ kembali digelar. Kali ini, salah satu spot yang cukup ramai adalah di Simpang Lima Asia Afrika dan juga persimpangan Cikapayang, Dago.
Meski masih berada dalam terpaan pandemi, edisi 2022 ini bisa dibilang lebih meriah, karena aktivitas sosial di Kota Bandung telah dilonggarkan. Pada masa ini, rasanya Kota Bandung sudah berada di ujung masa pandemi.
Sedangkan pada 2023, ‘Tiga Menit Untuk Indonesia’ kembali digelar di dua spot tadi: Simpang Lima dan Persimpangan Cikapayang Dago. Baru pada edisi ini, ‘Tiga Menit Untuk Indonesia’ diikuti lebih banyak lagi peserta. Sebab status pandemi sudah dicabut oleh Presiden Jokowi.
Selain lebih semarak, pada gelaran 2023 ini, wajah semringah para peserta tak lagi tertutup masker. Semangat perayaan tidak sebatas merayakan kemerdekaan Indonesia saja, melainkan juga merayakan Indonesia yang tumbuh pasca pandemi