KoranMandala.com – Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi salah satu penyakit yang mematikan di Indonesia termasuk di Jawa Barat. Selama tahun ini sudah tercatat ada 181.000 kasus hingga periode Agustus dan sebanyak 1.079 dinyatakan meninggal dunia.
Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Anas Ma’ruf mengatakan bahwa penyakit DBD masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia karena bisa menyebabkan kematian, terutama anak-anak.
“Kita disini untuk mensosialisasikan penyakit yang masih menjadi ancaman bagi masyarakat Indonesia, karena penyakit ini bisa menyebabkan kematian. Lebih dari 50 persen korbannya adalah anak-anak,” kata Anas saat kegiatan ‘Langkah Bersama Cegah DBD’ di Mall Paskal 23, Kota Bandung, Sabtu 7 September 2024.
Baca Juga : Akhir Pekan, Waktunya Ngadem di Empat Cafe Hidden Gem Kota Bandung
Dia mengatakan, untuk mencegah penyebaran kasus DBD ini harus adanya langkah yang tegas dengan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus.
“Ini adalah ancaman yang bisa menurunkan usia angka harapan hidup kita. Kasus DBD pada tahun 2024 cukup meningkat tajam sampai pertengahan tahun. Mari kita edukasi masyarakat,” jelasnya.
“Bagaimana komitmen pemerintah daerah dan stakeholder dalam pencegahan DBD. Vaksin saat ini pemerintah sudah memberikan izin edar untuk vaksin DBD. Bisa digunakan untuk melindungi diri sendiri dan masyarakat sekitar,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat Vini Adiani Dewi menyampaikan bahwa di Jawa Barat kasus DBD ada 47 ribu kasus dengan angka kematian sekitar 280-an.
Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya untuk melakukan pencegahan penyakit DBD sejak dini.
“Langkah pencegahan DBD itu ada edukasi dan Gerakan 3M plus (menguras, menutup, mendaur ulang dan lakukan vaksinasi DBD),” ucap Vini.