KoranMandala.com -Istilah ‘Megathrust’ berasal dari kata ‘Mega’ yang artinya besar dan “Thrust” berarti dorongan atau tekanan. Gempa Megathrust bisa mencapai Magnetudo hingga 9,9 yang termasuk gempa paling kuat dan berpotensi menyebabkan tsunami.
Indonesia merupakan negara rawan gempa bumi karena dilalui jalur pertemuan tiga lempeng tektonik yaitu: Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik.
Belum lama ini Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan bahwa Indonesia akan diguncang gempa Megathrust di beberapa titik.
Megathrust terjadi di zona subduksi, yaitu salah satu lempeng tektonik bumi yang menunjam atau menukik ke bawah lempeng lain, dan efek dari gempa Megathrust salah satunya adalah tsunami.
BACA JUGA: Wajib Dikunjungi! 5 Rekomendasi Tempat Nongkrong Populer dan Hits Dekat Stasiun Bandung
Gempa ini sering terjadi di bawah laut, dan ketika lempengan tektonik bergerak dan dapat mendorong air laut dengan kekuatan sangat besar yang menyebabkan gelombang tsunami yang dapat menghancurkan wilayah pesisir.
Pelepasan energi yang sangat dahsyat selama gempa dapat menimbulkan bencana bagi wilayah di sekitar dan menyebabkan kerusakan yang sangat parah.
Negara kita ini memiliki zona Megathrust yang termasuk zona subduksi aktif yaitu: Subduksi Sunda mencakup Sumatera. Lalu ada Subduksi Lempeng laut Maluku, Subduksi Banda, Subduksi Sulawesi, Subduksi Lempeng laut Filipina, dan Subduksi Utara Papua.
Ada juga Segmentasi Megathrust di Samudra Hindia Selatan Jawa yaitu Segmen Jawa-Timur, Segmen Jawa Tengah-Jawa Barat dan Segmen Banten-Selat Sunda.
Kita masih tidak tahu kapan gempa bumi terbesar ini akan mengguncang Indonesia. BMKG juga menyampaikan soal gempa Megathrust “Tinggal menunggu waktu” dan menghimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap waspada.***