Penonton tidak hanya menyaksikan pertunjukan, tetapi juga dapat berinteraksi dengan karakter wayang melalui aplikasi smartphone.
Pemberdayaan Ekonomi Kreatif
Festival ini juga menjadi ajang bagi UMKM lokal untuk unjuk gigi.
Berbagai produk kreatif, mulai dari fashion hingga kuliner, dipamerkan dan dijual di area festival.
Baca Juga: Pesona Malam Bandung: Tempat Indah kaya gini enaknya bawa siapa
Hal ini menjadi bukti nyata bagaimana sektor seni dan budaya dapat menjadi penggerak ekonomi kreatif di Bandung.
Tema sustainability juga menjadi fokus utama festival tahun ini.
Banyak karya seni instalasi yang dibuat dari bahan daur ulang, mengingatkan pengunjung akan pentingnya menjaga lingkungan.
Workshop tentang eco-art juga diadakan, mengajarkan bagaimana berkreasi tanpa merusak alam.
Pavilion khusus didedikasikan untuk seni digital dan teknologi.
Di sini, pengunjung dapat menikmati karya seni interaktif berbasis AI, virtual reality exhibitions, dan bahkan mencoba membuat NFT (Non-Fungible Token) mereka sendiri.
Ini menunjukkan bagaimana seniman Bandung terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi.