KoranMandala.com – Baru-baru ini, Indonesia dihebohkan dengan kabar peretasan dan kebocoran data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang diduga dilakukan oleh hacker yang dikenal dengan nama “Bjorka”.
Lebih dari 6 juta data NPWP termasuk milik beberapa pejabat tinggi negara dikabarkan telah diretas dan ditawarkan untuk dijual seharga Rp 150 juta.
Insiden ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai keamanan data pribadi warga dan integritas sistem keamanan nasional.
BNPB Tegaskan Gempa Bandung Tidak Berasal dari Sesar Garsela
Apa itu NPWP dan Mengapa Penting?
NPWP adalah nomor unik yang diberikan kepada setiap wajib pajak di Indonesia, baik individu maupun entitas hukum, yang digunakan untuk tujuan administrasi perpajakan.
Siapa Bjorka dan Apa Motivasinya?
Bjorka, hacker yang diklaim bertanggung jawab atas peretasan ini, masih menjadi misteri.
Belum banyak informasi yang bisa diungkap tentang identitas atau motivasi di balik aksinya.
Namun, sering kali hacker melakukan peretasan untuk membuktikan kelemahan sistem keamanan suatu lembaga dan mendapatkan keuntungan finansial dari penjualan data yang dicuri.
Dampak dari Kebocoran Data NPWP
Kebocoran data NPWP pejabat tinggi negara ini bukan hanya masalah privasi tetapi juga keamanan nasional.
Data pribadi yang bocor bisa digunakan untuk manipulasi atau bahkan pemerasan.
Ini juga menimbulkan kekhawatiran mengenai kepercayaan publik terhadap lembaga pemerintah dalam melindungi informasi sensitif warganya.