KoranMandala.com -Muhammad Farhan, salah satu tokoh yang mencalonkan diri sebagai Walikota Bandung, menyampaikan pandangannya mengenai strategi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Kota Bandung. Salah satu fokus utamanya adalah mengoptimalkan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk mendorong roda perekonomian.
“Belanja APBD kita harus terus naik. Saat ini, anggarannya masih berkisar antara Rp 7-8 triliun per tahun,” ujar Farhan saat menyapa para pedagang dan pembeli di Pasar Baru Kota Bandung, Jumat 27 September 2024.
Menurut politisi Partai NasDem itu, meskipun APBD sudah cukup besar, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung masih tumbuh lambat. “Saat ini, PAD kita maksimal hanya mencapai Rp 3,8 triliun,” tambahnya.
Popularitas Farhan Tertinggi, NasDem Mantapkan Strategi Pemenangan Pilwalkot Bandung
Farhan menegaskan bahwa salah satu langkah penting yang harus dilakukan adalah meningkatkan tren belanja APBD secara konsisten. “Belanja APBD itu trennya harus selalu naik. Saya memang belum mengkaji lebih dalam, tapi mimpi saya, di tahun 2029, APBD kita harus mencapai Rp 10 triliun,” ujarnya penuh optimisme.
Saat ditanya mengapa target sebesar itu menjadi penting, Farhan menjelaskan bahwa APBD adalah “bahan bakar” utama untuk menggerakkan perekonomian kota. “APBD itu ibarat bahan bakar untuk ekonomi. Tanpa APBD yang cukup besar, sulit untuk menggerakkan semua sektor ekonomi,” tegasnya.
Meski demikian, Farhan tidak mempermasalahkan jika 40 persen dari APBD dialokasikan untuk belanja pegawai. Menurutnya, para pegawai negeri inilah yang diharapkan dapat membuat kebijakan yang mendorong peningkatan konsumsi masyarakat. “Ekonomi kita terbesar digerakkan oleh konsumsi masyarakat, jadi kebijakan yang diambil harus fokus pada peningkatan daya beli,” jelas Farhan.
Farhan menyebut ekonomi Bandung sebagai “push demand economy” atau perekonomian yang didorong oleh peningkatan permintaan. Oleh karena itu, strategi utama yang harus dilakukan adalah mendorong daya beli masyarakat. “Daya beli masyarakat yang akan kita dorong,” katanya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Farhan menyatakan bahwa kebijakan yang dibuat harus mampu menggerakkan semua sektor. “Kebijakan yang kita buat harus menstimulasi daya beli masyarakat dari berbagai sektor,” tambahnya.
Namun, Farhan juga mengakui bahwa ada tantangan yang harus dihadapi, yakni pencapaian PAD yang ideal. “PAD kita harus mencapai 60 persen dari APBD,” tutup Farhan.
Dengan PAD yang optimal, Farhan yakin ekonomi Kota Bandung bisa tumbuh lebih pesat dan merata di seluruh lapisan masyarakat.