KoranMandala.com -Mantan Ketua DPRD Jawa Barat, Eka Santosa, mengingatkan pentingnya bagi gubernur Jawa Barat mendatang untuk memahami filosofi yang terkandung dalam lambang Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Menurut Eka, lambang tersebut bukan sekadar pajangan, melainkan menggambarkan semangat dan cita-cita rakyat Jawa Barat.
“Lambang provinsi Jawa Barat mencerminkan pola pikir yang harus dimiliki seorang gubernur. Filosofi Gemah Ripah, Repeh Rapih, serta Silih Asah, Asih, dan Asuh perlu menjadi dasar dalam setiap kebijakan,” ungkap Eka pada Sabtu, 5 Oktober 2024.
Eka menjelaskan bahwa Gemah Ripah mengacu pada impian masyarakat Jawa Barat akan kemakmuran yang bersumber dari alam yang subur.
Sementara itu, Repeh Rapih menggambarkan harmoni dan keselarasan di antara warga Jawa Barat tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, agama, ataupun gender.
Lebih lanjut, Eka menekankan makna Silih Asah, Asih, dan Asuh. “Silih Asah berarti bersikap kritis dan memupuk persaingan yang sehat, Silih Asuh mencerminkan perilaku mengayomi dan membimbing yang lebih muda, dan Silih Asih mengajarkan tentang pentingnya saling mengasihi,” jelasnya.
Filosofi ini, menurut Eka, tidak hanya menjadi warisan budaya, tetapi juga selaras dengan ajaran Islam yang mencita-citakan masyarakat yang adil dan makmur, sesuai dengan prinsip Baldatun Thoyibatun wa Robbun Ghofur.
Eka berharap gubernur Jawa Barat ke depan dapat menjadikan filosofi ini sebagai dasar kebijakan demi kesejahteraan rakyat Jawa Barat.