KoranMandala.com -Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyikapi kampanye hitam yang menyerang pribadinya dengan cara berbeda. Mantan Bupati Purwakarta itu menjadikan kampanye hitam sebagai penambah energi untuk bekerja lebih baik lagi dalam berkampanye.
“Kalau kita lihat media sosial hari ini kampanye sudah mengarah pada kampanye hitam dengan isu-isu agama, mendaur ulang berbagai berita 5 tahun lalu,” ucap Dedi Mulyadi usai acara Konsolidasi Gerindra Jabar, Sabtu 5 Oktober 2024.
“Kampanye hitam itu obat bagi saya untuk membangun vitalitas. Karena kalau kalau dikasih manis terus nanti tidak seperti minum jamu, jadinya minum es” lanjutnya.
Partai Gerindra Jawa Barat Gelar Konsolidasi: Pastikan Kemenangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan
Kampanye hitam, lanjut Dedi, juga sebagai bentuk warning bagi siapapun agar lebih waspada dalam menghadapi kampanye yang sudah hampir memasuki masa pertengahan.
“Kampanye hitam itu adalah bagian stimulus seluruh pasangan untuk waspada. Dan kita persilakan ajalah mereka mengangkat isu SARA dengan berbagai dalih yang dimuat atas nama agama dan atas nama apapun,” katanya.
“Tetapi ingat bahwa lama-lama gak akan dipercaya rakyat,” lanjut cagub nomor urut empat itu.
Kang Dedi Mulyadi meyakini, rakyat Jawa Barat memiliki kecerdasan dan hati nurani untuk menentukan pilihannya di 27 November 2024 mendatang.
Ia yakin rakyat tidak bisa dipropagandakan oleh isu-isu SARA yang terus muncul dari waktu ke waktu.