KoranMandala.com -Fenomena judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol) ilegal semakin menjadi perhatian serius.
Meskipun beroperasi di bidang yang berbeda, keduanya memiliki dampak yang sama, yaitu merusak kehidupan sosial dan keuangan banyak orang.
Dalam beberapa tahun terakhir, kedua masalah ini semakin meluas di kalangan masyarakat. Praktik judi online tidak hanya menyasar orang dewasa, tetapi juga telah menjangkau anak-anak.
Haru Suandharu Soroti Penanganan Sampah di Bandung: Optimalkan Peran Masyarakat dan Teknologi
Masalah ini menjadi perhatian calon Wali Kota Bandung nomor urut 2, Haru Suandharu. Hal ini disampaikan Haru usai acara Buka Suara di kawasan Sukajadi Bandung, Jumat malam, 11 Oktober 2024.
Ia menegaskan komitmennya untuk menanggulangi judi online dan pinjol ilegal dengan merumuskan langkah-langkah strategis yang konkret.
Haru mengidentifikasi bahwa penyebab utama dari judi online dan pinjol ilegal adalah kemiskinan dan rendahnya literasi finansial.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pendidikan finansial, terutama bagi individu yang rentan terhadap jebakan pinjol ilegal.
“Pemberantasan judol dan pinjol saya kira perlu adanya pendidikan atau literasi finansial, kemudian pemberantasan kemiskinan, karena biang keladi judol dan pinjol itu salah satunya kemiskinan,” jelasnya.
Ia mengusulkan bahwa langkah nyata untuk mengatasi kemiskinan di masyarakat dapat dilakukan melalui jaring pengaman sosial.
Namun, ia mendorong agar anggaran bantuan sosial diperbaiki agar lebih efektif dan efisien, dengan mengintegrasikan data penerima dari berbagai tingkat pemerintahan.
“Tentu kita harus perbaiki ke depan agar datanya terintegrasi, mulai dari pusat, provinsi, kota termasuk kementerian, terintegrasi. Jangan sampai ada yang dapat lima kali, ada yang tidak dapat sama sekali. Jadi itu harus tetap ada dipantau efektivitasnya, efisiensinya,” ujarnya.
Haru juga berencana untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang sehat guna membuka lapangan pekerjaan baru melalui investasi dan program padat karya. Selain itu, ia ingin meningkatkan profesionalisme masyarakat melalui pelatihan bersertifikat.
“Intinya tugas pemerintah bukan memberikan pekerjaan, karena sebenarnya pemerintah nggak punya kemampuan untuk itu. Tapi membangun ekosistem ekonomi yang baik sehingga terbuka lapangan pekerjaan, saya kira itu salah satu tugas pemerintah,” tandasnya