KoranMandala.com – Calon Wali Kota Bandung dengan Nomor Urut 2, Haru Suandharu, menunjukkan komitmennya untuk meluncurkan Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan yang baru (New PIPPK).
Program ini bertujuan untuk melanjutkan inisiatif PIPPK yang telah ada di Kota Bandung dengan menambahkan elemen inovatif. Pernyataan ini disampaikan Haru dalam dialog bersama warga RW 02 Sukawarna, Sukajadi, pada hari Sabtu 26 Oktober 2024.
Dalam pertemuan tersebut, Kang Haru menerima berbagai aspirasi dan masukan dari tokoh masyarakat mengenai pelaksanaan program PIPPK yang menghadapi beberapa tantangan. Beberapa masalah yang diidentifikasi termasuk kurangnya padat karya dalam program dan adanya keterlibatan pihak ketiga dalam pelaksanaan, yang mengakibatkan dana tidak langsung mengalir ke masyarakat.
Haru Suandharu Kunjungi Kampung Boneka Sukajadi, Janjikan Pinjaman Modal Bunga Rendah
Haru menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk melanjutkan PIPPK di Kota Bandung dengan beberapa perbaikan yang diperlukan.
“New PIPPK ini penting karena PIPPK telah berjalan selama 10 tahun, sehingga perlu dilakukan evaluasi. Dari hasil evaluasi tersebut, kami akan melakukan penyempurnaan dalam New PIPPK,” ujarnya.
Menurut Haru, PIPPK memiliki peran strategis, terutama dalam mendorong pemerataan pembangunan di tingkat kewilayahan. Dengan adanya New PIPPK, diharapkan pembangunan di tingkat RW dapat terus berlanjut, sehingga pemerataan pembangunan di wilayah dapat semakin dirasakan.
Dalam aspek teknis, Haru juga akan mempertimbangkan regulasi yang berlaku agar tujuan untuk kesejahteraan masyarakat tidak melanggar aturan yang ada, termasuk dalam hal peningkatan anggaran.
Haru Suandharu Tegaskan Visi Bandung Kota Kreatif Dunia, Begini Kata Ahli Tata Kota
“Ada usulan untuk meningkatkan anggaran menjadi Rp 150 juta, tetapi saya katakan kita harus menunggu. Kami perlu mengevaluasi kemampuan keuangan daerah terlebih dahulu, jangan sampai hanya sekadar menyetujui tanpa mempertimbangkan dampak pada anggaran daerah,” jelasnya.
Namun, ketika ditanya mengenai kebijakan tersebut, ia menegaskan bahwa mereka memiliki komitmen yang jelas. Haru meyakini bahwa PIPPK dapat diarahkan lebih kepada program yang berbasis padat karya, yang berarti melibatkan lebih banyak masyarakat.
Ia memberikan contoh penanganan sampah di tingkat RW, yang saat ini menjadi masalah serius di Kota Bandung. Dengan demikian, warga yang masih menganggur dapat dilibatkan sebagai pekerja atau aktivis dalam pengelolaan sampah.
Di sisi lain, Anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi PKS, Siti Marfuah, menambahkan bahwa pihak legislatif tentu mendukung program tersebut, namun tetap harus memperhatikan kapasitas anggaran yang tersedia.
Kunjungi Pasar Ujungberung, Haru Suandharu Prihatin Pedagang Sepi Pembeli
“Kami sependapat dan mendukung program ini, yang orientasinya juga untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya. ***