KoranMandala.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung telah menetapkan batasan jumlah pendukung pasangan calon yang diperbolehkan hadir dalam debat perdana pemilihan kepala daerah (pilkada) setempat yang akan dilaksanakan pada Rabu 30 Oktober 2024.
Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Kota Bandung, Wenti Frihadianti, menyatakan bahwa jumlah maksimal pendukung yang diizinkan hadir dalam debat tersebut adalah 72 orang.
Menurutnya, keputusan ini diambil untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama acara berlangsung, serta untuk memastikan bahwa debat dapat dilaksanakan dalam suasana yang kondusif.
Haru Suandharu Temui Para Pengusaha Muda, Janjikan Modal dan Hibah Tanpa Riba
“Pembatasan ini berlaku untuk semua pendukung dari masing-masing pasangan calon yang akan berkompetisi dalam Pilkada Kota Bandung, guna menjaga kondusivitas dan memastikan kegiatan berjalan dengan aman dan lancar,” ungkap Wenti di Bandung, Selasa.
Wenti juga menjelaskan bahwa KPU Kota Bandung telah menetapkan tema debat perdana pasangan calon wali kota dan wakil wali kota dengan fokus pada tantangan masa depan Kota Bandung.
Dia menambahkan bahwa tema debat ini akan mengangkat isu-isu internal seperti kemacetan, pengelolaan sampah, mitigasi bencana seperti banjir, serta masalah tata ruang dan permukiman.
“Moderator debat akan dipilih oleh KPU Kota Bandung dari kalangan profesional dan akademisi yang memiliki integritas, kejujuran, simpatik, dan tidak memihak kepada salah satu calon,” jelasnya.
Haru Suandharu Temui Para Konten Kreator, Janjikan Kuasa Hukum Gratis dan Bentuk Asosiasi
Debat pasangan calon dijadwalkan berlangsung di Sudirman Grand Ballroom, Bandung, Jawa Barat, pada pukul 21.00 WIB.
Dalam pelaksanaan debat, yang akan berlangsung selama 120 menit dan disiarkan oleh salah satu stasiun televisi, baik calon wali kota maupun calon wakil wali kota akan hadir bersama.
Melalui debat ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami program kerja dan solusi yang ditawarkan oleh masing-masing pasangan calon, sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan pilihan pada Pilkada Serentak 2024.
“Tujuan dari debat publik ini adalah untuk memberikan informasi yang komprehensif kepada masyarakat sebagai pemilih agar dapat mengenal lebih jauh,” tutupnya. ***