KoranMandala.com – Revitalisasi pasar tradisional menjadi salah satu agenda utama calon Wali Kota Bandung, Haru Suandharu, yang akan dilaksanakan di masa mendatang. Hal ini ia sampaikan di Hallway Space Kosambi Bandung, pada malam Minggu 3 November 2024.
Sebuah konsep inovatif yang menggabungkan pasar tradisional dengan elemen modern telah dirancang untuk menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan.
Haru menyatakan bahwa salah satu sumber inspirasi dalam revitalisasi pasar adalah model Hallway Space Kosambi. Kawasan ini berhasil mengintegrasikan pasar dengan berbagai fasilitas lain seperti kafe dan ruang komunitas.
Dukung Sineas Lokal, Haru-Dhani Janji Bangun Bioskop Rakyat di Kota Bandung
“Sudah saatnya pasar-pasar di Kota Bandung untuk direvitalisasi. Pasar harus beradaptasi dengan kondisi saat ini. Saya berencana untuk melakukan revitalisasi pada 27 pasar di Kota Bandung, dengan mengedepankan konsep yang sesuai dengan kebutuhan zaman,” ungkap Haru.
Lebih lanjut, Haru menilai pentingnya evaluasi terhadap peran Perusahaan Daerah Pasar (PD Pasar) Kota Bandung dalam pengelolaan pasar tradisional.
Ia menginginkan adanya model bisnis yang lebih modern dan inovatif agar pasar-pasar tradisional di Kota Bandung dapat bertahan di tengah era disrupsi.
Haru menekankan pentingnya pengaturan dan integrasi dalam proses revitalisasi pasar. Ia berencana untuk memisahkan pasar basah dari pasar fesyen agar suasana tetap nyaman dan bersih. Konsep “mix-use” juga akan diterapkan untuk menggabungkan fungsi pasar dengan kafe hingga perkantoran.
Bertemu Haru Suandharu, Ketua Paguyuban Pasundan Terkejut: di Billboard Terlihat Galak Ternyata…
“Saya telah berdiskusi dengan para pedagang, dan mereka membutuhkan pengunjung. Ini berarti kita perlu membangun ekosistem bisnis yang menarik minat orang untuk datang. Harus ada tempat yang nyaman, harga barang yang terjangkau, fasilitas Wi-Fi, dan ruang yang membuat orang betah. Inilah yang dibutuhkan pasar di Bandung,” jelasnya.
Haru menambahkan bahwa pemerintah harus hadir di lokasi-lokasi yang menjadi pusat kegiatan ekonomi kreatif seperti Hallway Space.
Ia berpendapat bahwa pemerintah memiliki tanggung jawab untuk mendampingi para pelaku ekonomi kreatif di Bandung agar tidak merasa terabaikan dan memiliki tempat untuk mengadu serta berkembang.
“Selama ini pasar tradisional terabaikan, padahal potensinya besar. Inilah yang akan kita revitalisasi agar ekonomi Kota Bandung bisa berkembang lebih baik,” pungkas Haru.***