KoranMandala.com -Mantan Kapolda Jawa Barat, Anton Charliyan, mengajak masyarakat untuk lebih mengapresiasi peradaban Sunda. Menurut Kadiv Humas Polri itu, filosofi luhur Sunda telah menjadi kunci dari berdirinya salah satu dinasti terkuat di dunia yang bertahan hingga lebih dari 14 abad di Tatar Sunda.
Dalam acara MandalaTalk pada Minggu, 3 November 2024, Anton mengungkapkan bahwa konsep kepemimpinan Sunda berbeda dengan teori kepemimpinan yang populer dari dunia Barat.
“Sayangnya, kita selama ini terbelenggu oleh teori kepemimpinan dari Barat dan cenderung melupakan konsep asli peninggalan nenek moyang kita,” ujar Anton.
Pilgub Jabar 2024, Anton Charliyan Ingatkan Filosofi Kepemimpinan Orang Sunda
Tokoh Budayawan Jawa Barat itu berpandangan bahwa ukuran keberhasilan konsep kepemimpinan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa lama dinasti tersebut bertahan. Jika di Timur Tengah ada Dinasti Abbasiyah yang bertahan sekitar 600 tahun, maka di Tatar Sunda terdapat Dinasti Warman yang bahkan berdiri sejak tahun 130 Masehi hingga 1572 Masehi.
Menurut Anton, konsep kepemimpinan Sunda yang berfokus pada “parigeuing” atau mengingatkan, telah menjadi landasan keberlangsungan Dinasti Warman. Konsep ini terdiri dari tiga bagian utama yaitu “geuing,” “upa geuing,” dan “parigegeuing,” di mana seorang pemimpin diharapkan mampu mensejahterakan masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
“Kalau sekarang, pembangunan harus berorientasi pada kesejahteraan rakyat dengan memperhatikan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan,” jelas Anton.
Ia menambahkan, dalam konsep “geuing” terdapat prinsip “silih” atau “saling,” yang meliputi “silih asih, silih asah, dan silih asuh.” Melalui dorongan rasa cinta (asih), pemimpin diharapkan dapat menciptakan masyarakat yang saling mencintai, berbagi ilmu dan pandangan (asah), serta membentuk tatanan sosial yang guyub dan saling mendukung (asuh).
“Filosofi kepemimpinan Sunda ini mengajarkan kita bahwa keberhasilan sebuah dinasti bukan hanya diukur dari kekuasaan yang dimiliki, tetapi juga dari kemampuannya menjaga kesejahteraan masyarakat dan lingkungan,” kata Anton.