KoranMandala.com -Pemerintah Kota Bandung tengah mempersiapkan pengoperasian Bus Rapid Transit (BRT) dengan jalur khusus sepanjang 21 kilometer. Jalur ini seluruhnya berada di Kota Bandung dan menghubungkan wilayah timur hingga barat. Pusat terminalnya akan berada di Alun-Alun Bandung.
“Koridor utama ini akan menjadi pertemuan semua rute Bandung Raya,” kata PJ Wali Kota Bandung, A. Koswara. Ia menyampaikan hal tersebut kepada wartawan di Balaikota Bandung, Selasa 5 November 2024.
Sistem BRT dirancang serupa dengan konsep busway di Jakarta. Namun, jalur khusus hanya tersedia di 45 persen dari total rute. Sisanya akan menggunakan jalur campuran dan marka khusus.
BRT Hadir, Pemkot Bandung Wajib Siapkan Ini, Subsidi Bernilai Ratusan Miliar Rupiah
Pembangunan BRT ini tidak memerlukan MoU baru. Pemkot Bandung tetap mengikuti MoU sebelumnya antara Presiden, Gubernur, Bupati, dan Wali Kota.
Perjanjian Kerja Sama (PKS) baru akan mengatur besaran anggaran operasional BRT. PKS tersebut akan disepakati antara Gubernur dan bupati/wali kota di Bandung Raya.
Menurut Koswara, pembiayaan operasional dihitung berdasarkan panjang layanan, kapasitas fiskal, dan jumlah penduduk. Kota Bandung akan memiliki porsi terbesar karena jalur terpanjang dan jumlah pengguna terbanyak.
Pembagian beban biaya disepakati 49 persen dari Provinsi Jawa Barat dan 51 persen dari kabupaten/kota. “Dengan gotong royong, beban anggaran tidak terlalu berat,” ungkap Koswara