KoranMandala.com – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung menggelar NGOBAR (Ngobrol Bareng) Lebih Dekat dengan Wakil Rakyat di Hotel Asrilia, Jl. Pelajar Pejuang 45 Kota Bandung pada Kamis 11 November 2024.
Dalam acara itu hadir Sekertaris Komisi B DPRD Kota Bandung, Asep Sudrajat yang membahas UMKM di Kota Bandung memiliki potensi yang luar biasa. Oleh karena itu, DPRD mendorong lahirnya tolok ukur UMKM di Kota Bandung.
“Kami mendorong Pemkot Bandung agar lebih mempermudah terkait dengan perizinan UMKM dan melakukan beberapa hal agar para pelaku UMKM ini bisa tadi masuk ke tingkatan yang lebih tinggi,” katanya.
Rapat Paripurna DPRD Jabar Fokus APBD, Investasi, dan Energi
Selain itu, Asep menyampaikan upaya-upaya yang sedang dilakukan Komisi B DPRD Kota Bandung salah satunya adalah bagaimana Dinas terkait memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat terkait UMKM.
“Karena bagaimanapun itu penting jadi masyarakat bisa meningkatkan kualitas produk-produk UMKM walaupun dianggap sampai saat ini sudah bisa selevel dengan produk industri,” jelasnya.
Sayangnya kata Asep, produk-produk UMKM di Kota Bandung ini masih sulit masuk ke toko ritel padahal jumlah UMKM di Kota Bandung sudah mencapai angka 700 ribu UMKM.
Asep mencontohkan salah satu produk UMKM Kopi di Kota Bandung harganya bisa mencapai Rp150 ribu 1 pack sementara 1 pack kopi industri di toko ritel cuma Rp15 ribu.
“Kalau di Kota Bandung produk kopi Jawa Barat itu tidak mampu untuk bisa sampai harga serendah itu,” tuturnya.
Asep juga menekankan pemerintah harus melakukan upaya-upaya selain daripada perizinan tapi penyetaraan harga juga.