KoranMandala.com -Meski Pemerintah Kota Bandung telah mengalokasikan anggaran besar untuk program Universal Health Coverage (UHC), pelayanan kesehatan di kota ini masih menyisakan permasalahan.
Dengan anggaran mencapai Rp 260 miliar per tahun, banyak warga berharap bisa mendapatkan layanan kesehatan maksimal. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan sebaliknya: kasus pasien gawat darurat yang tidak segera terlayani hingga warga yang harus berutang untuk biaya pengobatan masih sering terjadi.
Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi PKS, Iman Lestariyono, menegaskan bahwa program UHC bertujuan untuk memberikan kemudahan pelayanan kesehatan kepada warga Bandung.
“Contohnya, ibu melahirkan dengan kondisi bayi sungsang tentu membutuhkan biaya besar. Itulah kenapa anggaran UHC harus besar,” ujar Iman dalam acara NGOBAR (Ngobrol Bareng) bersama media di Hotel Grand Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang, Bandung, Kamis 7 November 2024.
Solusi Masalah Sampah Ala DPRD Kota Bandung: Tambah Anggaran Pengangkutan
Iman juga menyatakan bahwa DPRD terus mengawal pelaksanaan program UHC dan berharap masyarakat aktif melapor jika mengalami kesulitan di rumah sakit. “Kalau ada masalah, silakan hubungi anggota DPRD atau relawan yang sudah dibentuk,” ucapnya.
Iman turut meminta Dinas Kesehatan untuk lebih aktif melakukan sosialisasi agar masyarakat memahami hak dan syarat dalam program UHC. Menurutnya, syarat yang diperlukan untuk mendapatkan layanan UHC cukup sederhana: KTP, Kartu Keluarga, dan bukti domisili lebih dari enam bulan di Bandung.
Meski begitu, Iman mengingatkan bahwa tidak semua rumah sakit dapat melayani pasien dengan pembiayaan UHC. “Tapi kalau rumah sakit sudah melayani BPJS, mereka juga pasti bisa melayani UHC,” jelasnya.
Ia menambahkan, sejumlah keluhan muncul karena masyarakat tidak sabar atau belum memenuhi persyaratan yang ditentukan. Namun, ia memastikan bahwa sesuai aturan, setiap pasien gawat darurat harus dilayani tanpa perlu menyetor deposit terlebih dahulu.
“Jika ingin menggunakan UHC, sampaikan saja. Jangan takut tidak dilayani, karena masih ada waktu tiga hari untuk mengurus administrasi dan melengkapi persyaratan,” tandas Iman.