KoranMandala.com -DPRD Jawa Barat masih bersikap “wait and see” dalam menyikapi isu-isu strategis pembangunan Jawa Barat, menunggu terpilihnya Gubernur baru hasil pencoblosan 27 November mendatang. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat bisa berubah dalam waktu tak lama lagi, karena belum mencerminkan visi dan misi Gubernur baru.
Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Yomanius Untung, menyatakan bahwa DPRD Jawa barat sudah menyiapkan APBD 2025 meski ada kemungkinan APBD tersebut berubah setelah Gubernur baru dilantik. “APBD 2025 adalah APBD berusia pendek yang akan segera diubah sesuai dengan RPJMD Gubernur baru (2025-2030),” ujar Untung dalam wawancaranya dengan wartawan, Sabtu 9 November 2024. Setelah Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih dilantik, APBD ini akan diperbarui untuk mencerminkan prioritas pembangunan lima tahun ke depan.
Performa BIJB Kertajati Terus Buruk, DPRD Jawa Barat Setengah Terpaksa Beri Suntikan Dana
Menurut Untung, pembahasan mengenai isu-isu strategis pembangunan Jawa Barat baru bisa dilakukan setelah adanya RPJMD yang disusun berdasarkan visi dan misi Gubernur baru. “Kalau mau bicara secara strategis dan tidak hanya tekstual, maka sebaiknya kita berangkat dari visi misinya Gubernur baru, yang nanti diracik menjadi RPJMD,” ungkapnya. Menurutnya, setiap pasangan calon memiliki karakteristik dan prioritas pembangunan yang berbeda, yang akan membawa pengaruh besar pada arah pembangunan dan alokasi APBD.
Untung menambahkan bahwa perbedaan prioritas dari empat pasangan calon gubernur yang berkontestasi saat ini akan mempengaruhi kebijakan dan program kerja mereka nanti. “Perbedaan prioritas itu akan sangat berpengaruh pada APBD 2025, itulah kenapa APBD 2025 adalah APBD berusia pendek,” tegas Untung.
DPRD Jawa Barat tetap bersiap menghadapi perubahan-perubahan ini, dan akan menyesuaikan arah kebijakan pembangunan setelah adanya RPJMD baru yang disahkan oleh Gubernur terpilih.