KoranMandala.com -Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Yomanius Untung, mengungkapkan harapannya agar Gubernur Jawa Barat terpilih berkomitmen menjaga dan meningkatkan rata-rata lama pendidikan bagi masyarakat Jawa Barat. Meskipun kondisi anggaran daerah tengah mengalami tekanan, ia menekankan bahwa sektor pendidikan harus tetap menjadi prioritas.
Saat ini, kemampuan keuangan Pemprov Jawa Barat mengalami penurunan signifikan. Pada masa sebelum pandemi, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat pernah mencapai lebih dari Rp 40 triliun. Namun, dampak pandemi COVID-19 menyebabkan anggaran ini turun sekitar Rp 10 triliun. Selain itu, dengan diterapkannya UU No. 1 Tahun 2022, APBD Provinsi Jawa Barat diperkirakan akan kembali menyusut hingga Rp 6 triliun.
DPRD Jabar ‘Wait and See’, Tunggu Gubernur Baru Bahas Isu Strategis Pembangunan
Menurut Untung, peraturan baru tersebut merubah skema pendapatan bagi hasil pajak kendaraan. Jika sebelumnya provinsi memperoleh 70 persen dan kabupaten/kota 30 persen, kini skemanya dibalik: kabupaten/kota mendapatkan 70 persen, sedangkan provinsi hanya 30 persen.
“Dengan turunnya Pendapatan Asli Daerah (PAD), hampir Rp 6 triliun hilang dari kas Pemprov Jabar,” jelas Untung saat diwawancarai di Bandung, Minggu 10 November 2024.
Meskipun demikian, Untung memastikan bahwa sektor pendidikan tidak boleh mengalami gangguan anggaran. “Sektor strategis seperti pendidikan masih kita jaga. Ini menjadi pertaruhan bagaimana APBD dapat menopang program peningkatan kualitas pendidikan di Jawa Barat,” tegasnya.
Ia menyoroti pentingnya mempertahankan peningkatan rata-rata lama sekolah di Jawa Barat. Saat ini, rata-rata lama sekolah berada di angka 9 tahun, namun ditargetkan meningkat hingga 12 tahun seiring dengan penerapan program wajib belajar 12 tahun. “Ini sudah dideklarasikan, tetapi kita belum sepenuhnya mampu mencapainya. Maka, diperlukan komitmen kuat agar rata-rata lama pendidikan dapat mencapai target tersebut,” tambahnya.
Menutup pernyataannya, Untung berharap agar gubernur terpilih dapat menjaga komitmen terhadap pendidikan di tengah tekanan anggaran yang menurun. “Komitmen ini harus terus dijaga oleh gubernur baru, agar target pendidikan 12 tahun dapat segera tercapai,” tandasnya.