KoranMandala.com -Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menggelar debat pertama bagi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Senin malam, 11 November 2024. Acara yang berlangsung di Graha Sanusi Hardjadinata, Universitas Padjadjaran, Bandung ini disiarkan langsung melalui saluran Youtube KPU Jabar dan Kompas TV mulai pukul 19.30 WIB.
Debat yang mengangkat tema “Membangun Jawa Barat Menuju Masyarakat Digital yang Sejahtera dan Berdaya Saing Global” ini berlangsung selama dua jam. Sebanyak tujuh panelis dilibatkan dalam debat yang diikuti oleh empat pasangan calon gubernur-wakil gubernur.
Salah satu isu yang mendapat sorotan dalam debat ini adalah penanganan tuberkulosis (TBC), yang menjadi tantangan kesehatan serius di Jawa Barat. Para kandidat mengusulkan beragam langkah, mulai dari penambahan tenaga kesehatan hingga penyediaan fasilitas kesehatan khusus.
Pasangan calon nomor urut satu, Acep Adang Ruhiat dan Gitalis Dwi Natarina, memaparkan strategi mereka untuk menekan angka kasus TBC di Jawa Barat, yang tercatat lebih dari 200.000 kasus pada tahun 2023, dengan 15 persen di antaranya dialami oleh anak-anak.
Acep Adang menjelaskan tiga program utama yang mereka usung. “Program pertama adalah screening digital massal. Kami ingin melakukan deteksi dini kasus TBC menggunakan teknologi digital agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat,” ujar Acep.
Program berikutnya, mereka akan meluncurkan “Kartu Keluarga Bahagia” yang bertujuan memberikan dukungan nutrisi bagi pasien TBC. Menurut Acep, pemenuhan nutrisi yang memadai sangat penting dalam proses penyembuhan pasien dan pencegahan penularan lebih lanjut.
Selain itu, pasangan ini berencana mendirikan 627 klinik kesehatan terpadu yang difokuskan untuk perawatan TBC. “Dengan adanya klinik-klinik ini, kami berharap pelayanan kesehatan bisa tersebar merata di seluruh Jawa Barat, terutama untuk kasus TBC,” jelasnya.
Acep dan Gitalis optimistis bahwa program-program yang mereka usung dapat menurunkan prevalensi TBC di Jawa Barat sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya deteksi dan perawatan dini.