KoranMandala.com -Pengamat politik Rocky Gerung menyebut demokrasi di Indonesia mengalami kemunduran. Hal itu disebabkan oleh tindakan segelintir individu yang memiliki kekuasaan, ujarnya dalam Seminar Nasional ‘Demokrasi di Persimpangan Jalan’ di Unpad, Bandung, Kamis 14 November 2024.
Rocky menegaskan bahwa demokrasi di Indonesia bukan hanya mundur, tapi sudah mati. Ia juga menyinggung tokoh imajiner Fufufafa.
“Di bawah Prabowo dan Gibran, demokrasi menjadi ‘mayat’ yang bergeletakan,” tegas Rocky. “Fufufafa melihat demokrasi mati seperti Tamiya yang baterainya habis,” tambahnya.
Gerakan Salam 4 Jari Disebut Beda Ideologi, Rocky Gerung: Dalam Keadaan Tidak Normal, Bisa Terjadi
Rocky mengatakan kemunduran ini menunjukkan penurunan indeks demokrasi dan krisis etika politik. Ia pun menilai bahwa tanda-tanda otoritarianisme mulai terlihat di awal pemerintahan Prabowo-Gibran. “Demokrasi itu berasal dari rakyat dan untuk rakyat,” ujarnya.
Rocky mengingatkan bahwa demokrasi yang sehat butuh keberagaman pendapat dan kebebasan kritik. Ia juga memberikan tips agar demokrasi tetap hidup di Indonesia dengan aksi unjuk rasa di berbagai platform. Menurutnya, aksi ini bisa jadi cara efektif menyampaikan kekecewaan tanpa menimbulkan kerumunan.
“Demokrasi harus diungkapkan lewat puisi, seni, film, atau konten di YouTube dan TikTok,” ujarnya. “Ekspresi ini akan jadi tanda kebebasan berpendapat. Sejarah akan mencatatnya sebagai bukti hidupnya demokrasi,” tutup Rocky.