KoranMandala.com -Calon Wali Kota Bandung, Haru Suandharu, menilai saat ini para seniman dan musisi di Kota Bandung seolah mengalami kekurangan figur ayah.
Dalam konteks ini, sosok ayah diartikan sebagai pemimpin atau kepala daerah. Para musisi menghadapi berbagai tantangan, mulai dari minimnya tempat pertunjukan, biaya sewa yang tinggi, hingga kurangnya acara.
“Mereka kesulitan untuk menemukan tempat mengadu. Kehadiran pemerintah daerah dirasa kurang,” ujarnya dalam acara pertemuan dengan Komunitas Musik beberapa waktu lalu.
Kenapa Aku Nggak Akan Pakai AI Lagi Buat Nulis: Pelajaran Pahit yang Harus Aku Hadapi
Cawalkot dengan nomor urut 2 tersebut menegaskan bahwa seharusnya pemimpin hadir untuk menyelesaikan berbagai masalah ini. Pemimpin perlu menampung aspirasi dan memberikan solusi yang nyata.
“Pemimpin tidak hanya tampil dengan gaya atau pencitraan, tetapi harus hadir secara nyata. Membangun ekosistem yang dapat meningkatkan kesejahteraan para seniman dan musisi,” tambahnya.
Ia juga menyatakan bahwa pasangan Haru Dhani memiliki visi yang jelas untuk kesejahteraan para musisi dan seniman di Kota Bandung.
“Visi kami adalah menjadikan Bandung sebagai Kota Kreatif Dunia. Ini menunjukkan dukungan nyata kepada para seniman dan musisi,” imbuhnya.
Dengan visi tersebut, berbagai program dan kebijakan yang mendukung para seniman, musisi, serta UMKM akan diluncurkan jika mereka diberi kesempatan untuk memimpin Kota Bandung.
“Keluhan mengenai tempat, harga sewa, dan acara akan dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan para musisi dan seniman,” jelasnya.
Di sisi lain, Panca Saktiadi, penggagas Komunitas Musik, menambahkan bahwa visi dan program-program yang disampaikan oleh Haru Dhani menjadi jawaban atas keresahan yang selama ini dirasakan.
“Program-program HD sesuai dengan harapan para musisi dan pelaku UMKM,” tuturnya. *