KoranMandala.com – Debat terakhir Calon Wali Kota Bandung (Cawalkot) digelar di The Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto No. 289, Kota Bandung, Selasa, 19 November 2024, pukul 19.00 WIB.
Pada debat ini, ide menjadikan Bandung sebagai kota kreatif dunia menjadi sorotan utama, dipelopori oleh Cawalkot Haru Suandharu.
Dalam sesi tanya jawab, Haru diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada tiga pasangan calon (paslon) lainnya terkait visi menjadikan Bandung kota kreatif berkelas dunia.
Nyanyi Bareng Komunitas Musik, Haru-Dhani Janji Tingkatkan Kesejaheraan Musisi Kota Bandung
Farhan menegaskan bahwa Bandung telah lama dikenal sebagai kota kreatif yang melahirkan seniman berkelas nasional hingga internasional.
“Setuju atau tidak bahwa Bandung adalah kota kreatif dunia, justru dunia yang harus datang ke Bandung. Kita perlu membuka jendela dunia, agar mereka melihat bahwa orang-orang kreatif yang berkelas lahir dari Bandung,” tegas Farhan.
Ia juga mengusulkan pendirian SMK yang berfokus pada pendidikan kreatif dan kolaborasi dengan lembaga kursus serta pelatihan. Menurut Farhan, langkah ini akan menjadikan Bandung magnet bagi investor global.
“Saat ini, SMK kreatif masih minim, dan lembaga kursus di Bandung ada sekitar 170 dengan 27 bidang keahlian yang mayoritas mendukung kreativitas serta sektor hospitality dan pariwisata,” tambahnya.
Cawalkot Arfi Rafnialdi mengemukakan perlunya visi pendidikan Kota Bandung yang melahirkan talenta kreatif, beradab, dan kompetitif di tingkat dunia.
“Kita hanya perlu meningkatkan level visi pendidikan ini ke tingkat Asia atau dunia,” ujarnya.
Arfi menekankan pentingnya sertifikasi untuk pekerja kreatif dan penguasaan bahasa asing sebagai standar kompetensi internasional, sehingga talenta Bandung dapat bersaing di kancah global.