Dandan Riza Wardana mengaitkan ide kota kreatif dengan penguatan UMKM dan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Dalam debat, ia menunjukkan jam tangan kayu lokal yang ia kenakan, simbol dukungan pada produk UMKM Bandung.
“Jangan hanya bicara. Saya buktikan dengan menggunakan jam tangan kayu produksi UMKM Bandung. Kita harus memastikan setiap kreativitas memiliki HAKI agar mendapatkan perlindungan dan pendanaan untuk inovasi,” tegasnya.
Dandan juga mengusulkan pembentukan Badan Promosi Daerah sebagai langkah strategis untuk mempromosikan kreativitas Bandung di kancah internasional.
Setelah mendengarkan ide-ide dari ketiga paslon, Haru Suandharu menanggapi dengan mengusulkan dana hibah sebesar Rp 50-100 juta untuk mendukung pelaku usaha kreatif, khususnya yang baru memulai.
“Kreativitas butuh ruang dan dukungan pemerintah. Dana hibah ini penting agar pelaku usaha kreatif bisa berkembang, seperti yang dilakukan Pemprov Jabar untuk mendukung mereka tetap kompetitif,” ujar Haru.
Debat ini tidak hanya menjadi ajang adu ide, tetapi juga memperlihatkan kesepakatan di antara para kandidat untuk menjadikan Bandung kota kreatif yang mendunia. Akankah ide-ide ini diwujudkan? Waktu yang akan menjawab.