KoranMandala.com – Persaingan antara pasangan calon Haru dan Farhan dalam Pemilihan Calon Wali Kota (Pilwalkot) Bandung semakin memanas.
Pasalnya kedua calon secara survei memiliki elektabilitas yang tidak begitu jauh secara angka. Survei terbaru dari berbagai Lembaga Survei, salah satunya dari Polsight menunjukkan perolehan suara keduanya sangat tipis Haru-Dhani dengan elektabilitas 36 Persen sedangkan Farhan-Erwin di posisi kedua dengan 34 Persen.
Menurut Prof. Cecep Darmawan, pengamat politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), tipisnya selisih suara ini menunjukkan bahwa kedua pasangan memiliki basis dukungan yang merata.
“Hasilnya akan bergantung pada strategi mereka dalam merebut suara pemilih,” ungkapnya.
Di tengah persaingan yang ketat, fitnah menjadi salah satu isu yang disoroti. Menurut Prof. Cecep, kampanye hitam dapat menjadi pedang bermata dua.
“Fitnah yang dipercaya publik dapat merusak elektabilitas pasangan yang diserang. Namun, jika masyarakat tidak mempercayainya, justru bisa meningkatkan simpati kepada pasangan tersebut,” jelasnya.
Prof. Cecep juga menekankan pentingnya kedewasaan politik di tengah masyarakat Bandung. Menurutnya, Pilkada harus menjadi ajang adu gagasan, bukan arena untuk saling menjatuhkan.
“Bandung tidak boleh lagi diramaikan oleh kampanye hitam. Pemilih harus cerdas dan melihat program kerja serta visi-misi para kandidat,” tambahnya.
Dengan dinamika yang terjadi, hasil Pilkada Bandung akan sangat bergantung pada kemampuan setiap pasangan calon untuk menjaga kepercayaan masyarakat dan menghindari langkah yang dapat merusak citra mereka.
Kunci kemenangan bukan hanya pada popularitas, tetapi juga pada konsistensi dalam menyampaikan program yang benar-benar menjawab kebutuhan warga.***