KoranMandala.com -Calon Wali Kota Bandung nomor urut 4, Arfi menyalurkan hak pilihnya di sebuah cafe bernama Otillie Cafe, Jalan Hasanudin No.7 , Lebakgede , Kecamatan Coblong , Kota Bandung (27/11/2024). Cafe tersebut berubah sementara menjadi TPS.
Arfi datang bersama istri dan anaknya, pada pukul 10.00 WIB, dan melakukan pencoblosan pada pukul 10.20 WIB.
“Sebagai warga negara, hadir, dalam pemilu kepala daerah serentak yang memang kita sepakati sebagai mekanisme demokrasi kita untuk memilih pemimpin,” ucap Arfi saat sesi wawancara.
“Hari ini kewajiban kami sekeluarga sebagai warga negara sudah kami tunaikan, menyampaikan suara kami, aspirasi kami, semoga mendapatkan pemimpin yang terbaik di Kota Bandung dan Jawa Barat,” tambahnya lagi.
Rencananya siang ini, mulai dari pukul 13.00 WIB , kami membuka posko untuk perhitungan suara di Graha Al Masoem, Arcamanik, di depan rumahnya Teh Yena. Tapi sebelum itu, ke rumah dulu dan istirahat dulu. Baru setelah sholat dzuhur dan makan siang, berangkat ke Arcamanik.
“Kang, optimisme berapa?” tanya salah satu wartawan.
“Ya, tunggu aja, Bismillah,” jawab Arfi.
Untuk perhitungan suara, nomor urut 4 ini memilih melakukannya secara mandiri dengan teman-teman tim saksi. Alasannya karena ada sistem pelaporan oleh tim saksi dari Golkar, PSI dan relawan. Sehingga nanti secara cepat juga bisa dilaporkan hasil dari TPS , dan kemudian akan direkap tim saksi.
Di sesi akhir wawancara, Arfi memberikan pesan ke masyarakat Kota Bandung, bahwa kita semua harus ‘guyub’. Kenapa? Karena kondisifitas sosial, politik itu akan menjadi dasar kita untuk bersama membangun Bandung.
“Jadi perjuangannya sudah kita lakukan, aktivitas kampanye, sosialisasi, dan seluruh kegiatan perjalanannya sudah terlewati sama-sama, tentu namanya kontesasi akan ada yang menang dan tidak menang,” ucap Arfi.
Jadi semua pihak baik Paslon, timses dan para pendukung harus cukup dewasa untuk menerima hasil yang nanti sama-sama kita ketahui. ***