KoranMandala.com -Pasukan pemberontak Suriah dilaporkan berhasil merangsek ibu kota Damaskus, menandai keruntuhan rezim Presiden Bashar Al Assad. Perang sipil yang kembali memanas ini memperlihatkan lemahnya pertahanan pasukan pemerintah.

Seorang warga Damaskus yang berbicara kepada CNN menyebut pemberontak sudah memasuki Barzeh, salah satu kawasan di dalam kota. “Saya melihat pejuang pemberontak bergerak melalui gang-gang menuju Jalan Klub Polisi. Suara bentrokan sangat keras,” ucapnya. Warga tersebut juga melaporkan adanya pemadaman listrik dan lemahnya jaringan internet, memaksa penduduk tetap berada di rumah.

Sumber keamanan Suriah kepada CNN mengonfirmasi bahwa situasi di Damaskus semakin tidak terkendali. “Secara militer, Damaskus telah jatuh,” ujar pejabat tersebut, menandakan lemahnya pertahanan pasukan Assad.

Oposisi Kepung Damaskus, Rezim Assad di Ujung Tanduk

Pada Minggu 8 Desember 2024, kelompok oposisi secara resmi mengumumkan jatuhnya rezim Assad.  Damaskus telah sepenuhnya dikuasai tanpa perlawanan berarti dari pasukan pemerintah.

Kepala Koalisi Nasional Revolusi dan Pasukan Oposisi Suriah, Hadi al-Bahra, menyampaikan pernyataan penting melalui Al Arabiya. “Saya mengumumkan kepada Anda tentang jatuhnya rezim Bashar al-Assad,” katanya. Ia juga memastikan situasi aman dan mengimbau agar tidak ada aksi balas dendam.

“Babak kelam dalam sejarah Suriah telah berakhir,” lanjut Hadi, menandai era baru dalam perjalanan negara tersebut. Keberhasilan pemberontak ini juga menjadi pukulan telak bagi Rusia dan Iran yang selama ini mendukung Assad.

Presiden Bashar Al Assad kabarkan telah melarikan diri dengan pesawat ke negara yang belum diketahui. Belum ada konfirmasi resmi terkait keberadaan Assad pasca-keruntuhan rezimnya.

Keberhasilan pasukan pemberontak ini menandai perubahan besar dalam dinamika konflik Suriah, dengan oposisi kini menjadi kekuatan dominan di Damaskus.




Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News dan KoranMandala WA Channel

Penulis.

Exit mobile version