KoranMandala.com – Rocky Gerung menyampaikan pandangan kritisnya terhadap perilaku serakah koruptor di Indonesia karena kelangkaan moral dan etika.
“Binatang kalo udah makan tidak akan merampas makanan temennya, koruptor udah kenyang masih merampas yang bukan punya dia. Indonesia masuk kelangkaan ethics yang membusukan moral manusia,” bebernya.
Rocky menyebut korupsi yang merajalela di Indonesia disebabkan oleh banyaknya gratifikasi dan transaksi dibawah meja.
“Selama itu terus terjadi maka market ekonomi masuk ke hukum dan hukum jadi pasar gelap keadilan, tumbuh sempurnalah gratifikasi ekosistem membiarkan mereka koruptor justru bertambah,” bebernya.
Rocky pun menyinggung mengenai dinamika pemberantasan korupsi di pemerintahan baru Prabowo. Ia mengidentifikasi adanya paradoks yang mencolok dalam pendekatan penegakan hukum terhadap kasus-kasus korupsi.
Alih-alih berfokus pada kasus-kasus baru, Rocky Gerung mendesak agar pemerintah juga memperhatikan kasus-kasus lama yang belum terselesaikan.
“Banyak aktor di balik kasus-kasus tersebut masih terlibat dalam struktur kekuasaan saat ini. misalnya kasus menteri Budi Arie dipanggil Bareskrim itu menteri pertama di kabinet Prabowo yang dipanggil polisi padahal kasus ini terjadi justru terjadi di era Jokowi,” ujarnya.
Dengan kata lain, peralihan kekuasaan tampaknya hanya merupakan pergeseran elit, sementara masalah korupsi tetap tidak berubah.
“Dengan kata lain, Prabowo memberi gratifikasi kepada rakyat bahwa ia akan membabat semua koruptor padahal kenyataannya tidak seperti itu,” tutupnya.