KoranMandala.com -Pada hari Selasa, 7 Januari 2025, Brasil yang menjabat sebagai ketua BRICS 2025, mengumumkan Indonesia sebagai anggota penuh dalam kelompok ekonomi negara-negara BRICS, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.
Indonesia, sebagai negara berkembang dengan potensi ekonomi yang signifikan, dipandang memiliki peluang besar untuk memperkuat perannya di panggung internasional melalui keanggotaannya dalam BRICS.
Sebagai sebuah aliansi ekonomi besar, BRICS bertujuan untuk memperkuat kerja sama dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan pembangunan di antara negara-negara anggotanya.
Negara Mana Saja Yang Tergabung Dalam Anggota BRICS? Berikut Daftar Lengkapnya!
Jika Indonesia bergabung sebagai anggota BRICS, potensi peluang dan manfaat dalam bidang perekonomian dan perdagangan akan sangat besar dan signifikan.
Potensi dan Peluang Indonesia dalam Kerangka BRICS
1. Sebagai anggota BRICS, Indonesia memperoleh kesempatan untuk memperluas akses ke pasar-pasar negara anggota lainnya. Pasar-pasar ini mencakup miliaran konsumen dengan daya beli yang terus berkembang, terutama di China dan India.
Dengan demikian, peluang ekspor produk unggulan Indonesia. Produknya seperti minyak kelapa sawit, batu bara, produk manufaktur, dan hasil pertanian, semakin terbuka lebar.
Berdasarkan informasi yang tersampaikan oleh Kementerian Perdagangan, ekspor Indonesia ke India pada tahun 2022 tercatat mencapai 19 miliar dolar AS. Ini mencerminkan potensi signifikan yang dapat bermanfaat jika kerja sama antara kedua negara ini menjadi luas.
2. Diversifikasi mitra dagang sangat penting untuk memperkuat perekonomian Indonesia. Hal ini karena masih bergantung pada mitra dagang tradisional seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Jepang.
Dengan bergabung dalam BRICS, Indonesia memiliki kesempatan untuk memperluas jaringan perdagangan, mengurangi ketergantungan pada pasar tertentu, serta meningkatkan stabilitas ekonomi jangka panjang.
3. Pendanaan untuk infrastruktur BRICS pengelolaannya oleh lembaga keuangan seperti New Development Bank (NDB). Tujuannya untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan di negara-negara anggotanya.
Melalui keanggotaan dalam BRICS, Indonesia memiliki kesempatan untuk memanfaatkan dana ini. Hal ini guna mempercepat pengembangan infrastruktur, seperti jalan tol, pelabuhan, dan fasilitas energi.
Sejak berdirinya, NDB telah mengucurkan pendanaan lebih dari 30 miliar dolar AS, yang mencerminkan potensi signifikan bagi negara anggota dalam mewujudkan kemajuan infrastruktur.
4. Kerja sama dalam bidang teknologi & inovasi antarnegara BRICS, menawarkan potensi besar di berbagai sektor, seperti teknologi digital, energi terbarukan, dan manufaktur canggih.
Keanggotaan Indonesia dalam BRICS membuka peluang strategis untuk transfer teknologi serta kolaborasi inovatif. Pada gilirannya dapat memperkuat daya saing Indonesia di era ekonomi digital global.