KoranMandala.com – Kebijakan rotasi ASN (Aparatur Sipil Negara) yang dilakukan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A. Koswara, menuai kritik tajam dari berbagai kalangan.

Langkah tersebut dianggap kurang bijaksana, terutama mengingat pelantikan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung terpilih tinggal menghitung hari.

Partai politik pendukung Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih, terutama PKB dan NasDem, menyuarakan ketidaksetujuan terhadap kebijakan ini.

Ketua Fraksi PKB Bandung Aa Abdul Rozak Kritik Tajam Kebijakan PJ Wali Kota Soal Rotasi ASN

Mereka khawatir perubahan besar dalam jajaran birokrasi pada masa transisi akan berdampak pada stabilitas pemerintahan mendatang.

Ketua Fraksi PKB Kota Bandung, AA Abdul Rozak, menyebut bahwa kebijakan rotasi ASN di masa transisi hanya akan menimbulkan kebingungan di kalangan pegawai pemerintahan dan mengganggu kinerja birokrasi.

“Kebijakan melakukan rotasi dan promosi ASN seharusnya mempertimbangkan kondisi transisi kepemimpinan yang tinggal beberapa hari lagi. Ini tidak hanya membingungkan ASN, tetapi juga berpotensi menghambat kinerja pemerintahan baru yang seharusnya berjalan lebih stabil setelah pelantikan,” kata Rozak saat diwawancarai.

Kritik serupa disampaikan oleh pengamat politik sekaligus Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Cecep Darmawan. Ia menilai bahwa meskipun secara hukum kebijakan ini tidak melanggar aturan, tapi langkah Pj Wali Kota dinilai tidak etis dan berpotensi memunculkan gejolak di internal birokrasi.

“Rotasi ASN semestinya dikomunikasikan terlebih dahulu dengan Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih. Jika tidak, ini bisa menjadi awal ketegangan antara pemerintahan baru dengan jajaran ASN yang telah dirotasi,” tegas Cecep.

Lebih lanjut, Cecep mengingatkan bahwa Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih memiliki hak prerogatif untuk menyusun ulang birokrasi sesuai dengan visi dan misi mereka. Langkah Pj Wali Kota yang tidak melibatkan komunikasi dengan kepala daerah terpilih dinilai kurang bijaksana, terutama di tengah masa transisi kepemimpinan.

1 2



Sumber:

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Penulis
Exit mobile version