KoranMandala.com – Anggota Komisi I DPRD Kota Bandung, Mochammad Ulan Surlan, memberikan tanggapannya terhadap rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung yang akan mengatur jam operasional bagi pelajar dan pekerja sebagai solusi mengatasi kemacetan di kota kembang ini.
Menurut pria yang akrab disapa Om Ulan itu mengatakan, gagasan tersebut dapat diakomodasi sebagai salah satu alternatif dalam mengurai kemacetan.
Dia menilai bahwa dengan pengaturan jam operasional, beban lalu lintas di Kota Bandung dapat berkurang secara signifikan.
“Ide dan gagasan ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk memecahkan masalah kemacetan, terutama dengan mengatur jam operasional. Misalnya, anak sekolah bisa masuk pukul 07.00, sedangkan aparatur sipil negara (ASN) bisa mulai bekerja pukul 09.00. Dengan demikian, intensitas kendaraan di jam-jam tertentu bisa berkurang,” Kata politisi dari PKB Kota Bandung Rabu 12 Februari 2025.
10 Toko Mainan Terlengkap di Kota Bandung untuk Anak-Anak dan Keluarga, Berikut Daftarnya
Ulan juga menyoroti bahwa kemacetan di Kota Bandung tidak hanya disebabkan oleh warganya sendiri, tetapi juga oleh masyarakat dari wilayah sekitar seperti Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi yang turut beraktivitas di kota Bandung.
Oleh karena itu, ia menilai bahwa solusi yang ditawarkan harus mempertimbangkan aspek yang lebih luas.
“Yang menyebabkan macet bukan karena aktifitas warga Bandung, tapi juga kota-kota yang ada di sekitar Bandung yang beraktifitas di kota Bandung, karena, Bandung menjadi sentral pergerakan ekonomi dan aktivitas lainnya, sehingga perlu solusi yang lebih komprehensif,” tambahnya.
Selain pengaturan jam operasional, Ulan juga mendorong Pemkot Bandung untuk menyediakan moda transportasi umum yang lebih memadai sebagai langkah jangka panjang dalam mengatasi kemacetan. Ia mencontohkan sistem busway di Jakarta sebagai solusi yang bisa diterapkan di Bandung.
“Pemkot Bandung harus bisa menyediakan moda transportasi umum yang layak dan nyaman. Misalnya, seperti busway di Jakarta, sehingga warga dari luar Bandung yang masuk ke kota ini tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ulan menegaskan bahwa pengaturan jam operasional pelajar dan pekerja merupakan langkah yang patut dicoba. Namun, ia menekankan pentingnya skema dan konsep yang jelas agar program ini dapat berjalan efektif dan mencapai hasil yang diharapkan.
“Tinggal bagaimana skema dan konsepnya diatur dengan baik sehingga ada gambaran yang jelas. Dengan begitu, kita bisa mengukur sejauh mana tingkat keberhasilan program ini dalam mengatasi kemacetan,” pungkasnya.***