KoranMandala.com – Kondisi belajar di SDN 160 Sulaksana masih jauh dari kata ideal. Minimnya ruang kelas yang tersedia membuat para siswa harus belajar dalam kondisi yang kurang nyaman.
Sejumlah pembangunan delapan kelas dan dua laboratorim yang mangkrak sejak 2024 semakin memperburuk situasi, hingga mengganggu proses belajar mengajar.
Menanggapi aduan tersebut, Anggota DPRD Kota Bandung dari Fraksi PKB, Muhamad Syahlevi Erwin Apandi, langsung meninjau lokasi. Menurutnya, kondisi ini sangat mengganggu proses belajar mengajar di SDN 160 Sulaksana, sehingga diperlukan langkah cepat untuk menyelesaikan pembangunan yang terhambat.
Update Terbaru Klasemen ESL Snapdragon MLBB S6: RRQ Hoshi Gas ke Playoff!
“Kami melihat kurangnya perhatian dari Dinas Pendidikan terhadap keterlambatan pembangunan ini sangat berdampak pada kenyamanan dan kualitas belajar siswa. Ini harus segera ditindaklanjuti,” tegas Kang Syahlevi.
Ia juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam mempercepat penyelesaian pembangunan. Menurutnya, pengelolaan sumber dana seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) harus lebih optimal agar tidak ada lagi proyek mangkrak yang merugikan siswa.
Dalam kunjungannya, Syahlevi turut menyoroti kondisi ruang kelas yang panas. Saat ditanya mengenai fasilitas penunjang seperti kipas angin atau pendingin ruangan, ia menegaskan bahwa prioritas utama saat ini adalah menyelesaikan pembangunan kelas terlebih dahulu.
“Nanti kita lihat, yang penting kelasnya selesai dulu. Untuk fasilitas lainnya, kita akan evaluasi setelah pembangunan rampung,” ujarnya.
Sebagai anggota DPRD Kota Bandung, Syahlevi berkomitmen untuk menindaklanjuti permasalahan ini ke Dinas Pendidikan agar segera ada solusi konkret.
Dia akan terus mendorong agar pembangunan ruang kelas bisa segera selesai sehingga siswa SDN 160 Sulaksana dapat belajar dengan nyaman dan optimal.