KoranMandala.com – Beberapa waktu lalu Presiden Turkiye, Recep Tayip Erdogan, datang berkunjung ke Indonesia. Kedatangannya disambut dengan upacara kenegaraan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Kedua negara bersepakat membangun kerjasama lebih erat di berbagai bidang. Mulai perdagangan, pendidikan hingga pertahanan. Usai kunjungan ke Indonesia, Erdogan tak pulang dengan tangan hampa. Sejumlah kontrak besar dia kantongi, salah satunya kontrak pembelian Alutsista.
Indonesia resmi membeli 240 drone tempur Bayraktar TB3 dari Turki. Perjanjian ini mencakup produksi bersama dan ekspor Bayraktar TB3 serta Bayraktar AKINCI. Anadolu Agency melaporkan kesepakatan tersebut pada 12 Februari 2025.
Penandatanganan dilakukan antara General Manager Baykar, Haluk Bayraktar, dan Pendiri Republikorp, Norman Joesoef.
Berdasarkan perjanjian, Indonesia akan menerima 60 Bayraktar TB3 dan 9 Bayraktar AKINCI dalam tahap awal ekspor.
Bayraktar TB3 adalah drone tempur jarak jauh berbasis kapal induk dengan kemampuan lepas landas dan mendarat jarak pendek.
Pesawat ini pertama kali diperkenalkan pada 29 Oktober 2020 oleh Selçuk Bayraktar, pengembang dari Baykar Defense.
TB3 dirancang dengan sayap lipat, dapat membawa amunisi lebih berat, dan memiliki berat sekitar 1.200 kilogram.
Drone ini akan dioperasikan bersama Bayraktar Kızılelma di kapal serbu amfibi TCG Anadolu milik Turki.
Bayraktar TB3 memiliki panjang 8,35 meter dan lebar sayap 14 meter dengan bobot maksimum 1.450 kilogram.
Kecepatan maksimumnya mencapai 160 knot (300 km/jam), dengan kecepatan jelajah 125 knot (232 km/jam).
Drone ini dilengkapi enam titik keras untuk berbagai amunisi berpemandu laser, termasuk rudal anti-tank dan bom pintar.
Sistem avioniknya mencakup sensor pencitraan dan penargetan EO/IR/LD serta radar AESA multi-mode.
Bayraktar TB3 memiliki jangkauan operasional hingga 1.900 kilometer dan komunikasi berbasis propagasi garis pandang.