KoranMandala.com -Sejumlah mahasiswa, alumni, dan kelompok masyarakat menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Jl. Diponegoro 28, Kota Bandung, Jumat 21 Februari 2025. Mengusung tema Indonesia Gelap, mereka menuntut pembatalan berbagai aturan yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.
Dalam aksi solidaritas nasional ini, demonstran menuntut pemerintah mencabut undang-undang yang dianggap merugikan masyarakat. Mereka juga mendesak pengesahan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, Undang-Undang Tanah Adat, serta Undang-Undang Perampasan Aset. Selain itu, mereka menolak kebijakan pemotongan anggaran di sektor pendidikan dan infrastruktur.
“Pemangkasan anggaran ini sangat merugikan rakyat. Pemerintah harus lebih pro terhadap kebutuhan masyarakat,” ujar salah satu orator aksi.
Ribuan Buruh Gelar Aksi Unjuk Rasa depan Gedung Sate Bandung, Tuntut UMK 2024

Demonstran membawa berbagai spanduk dan poster bertuliskan “Tolak UU Anti-Rakyat!”, “Sahkan UU Pro-Rakyat!”, serta “Jangan Potong Anggaran Pendidikan dan Infrastruktur!”. Aksi ini mendapatkan pengawalan ketat dari aparat kepolisian untuk menjaga situasi tetap kondusif.
Namun, situasi mulai memanas saat terjadi saling dorong antara massa dan petugas yang berjaga di dalam area Gedung DPRD Jabar. Bentrokan pecah di tengah hujan deras, disertai aksi lempar batu yang menyebabkan beberapa kaca gedung pecah.
Sejumlah demonstran diduga menggunakan katapel dan meledakkan petasan saat bentrokan berlangsung. Hingga pukul 17.30 WIB, aksi masih terus berlangsung dengan ketegangan tinggi antara massa dan aparat keamanan.