Koran Mandala -Memasuki hari ke-17 Ramadhan, sejumlah tempat wisata malam di Kota Bandung masih tetap beroperasi seperti biasa.
Hal ini mendapat sorotan dari anggota DPRD Kota Bandung, AA Abdul Rozak, yang mengingatkan para pelaku usaha wisata malam agar lebih menghormati bulan suci dan menjaga kondusivitas kota.
“Saya mengimbau agar para pelaku usaha wisata malam bisa lebih bersabar dan saling menghargai. Jangan sampai aktivitas yang dilakukan memancing amarah umat dan menciptakan keresahan di masyarakat,” ujar AA Abdul Rozak saat ditemui di Bandung Selasa 18 Maret 2025.
Timnas Indonesia Kembali Tatap Piala Dunia 2026, Gelandang Persib Bandung Berharap Yang Terbaik
Politisi dari PKB itu mengatakan, Ramadhan adalah bulan yang penuh dengan makna spiritual bagi umat Muslim, sehingga sebaiknya ada penyesuaian dalam aktivitas wisata malam. Ia juga menekankan pentingnya koordinasi dengan pihak berwenang agar situasi tetap kondusif.
“Saya tidak melarang orang mencari nafkah, tapi harus ada toleransi dan penghormatan terhadap umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa. Jangan sampai karena faktor ekonomi, kita mengorbankan ketentraman dan ketertiban di Kota Bandung,” tegasnya.
AA Abdul Rozak juga meminta Pemerintah Kota Bandung serta aparat penegak hukum untuk lebih aktif dalam melakukan pengawasan. Jika ditemukan tempat wisata malam yang melanggar aturan atau berpotensi menimbulkan gangguan ketertiban, tindakan tegas perlu dilakukan sesuai regulasi yang berlaku.
“Saya berharap para pelaku usaha bisa memahami kondisi ini. Jangan sampai muncul gesekan di masyarakat hanya karena ketidaksensitifan terhadap nilai-nilai agama yang dijunjung tinggi di bulan suci ini,” pungkasnya.
Sejauh ini, Pemkot Bandung belum mengeluarkan kebijakan khusus terkait operasional wisata malam selama Ramadhan. Namun, sejumlah ormas Islam telah menyuarakan aspirasi mereka agar tempat-tempat hiburan malam dapat membatasi jam operasional sebagai bentuk penghormatan terhadap bulan puasa.***