Koran Mandala – Jawa Barat resmi tergeser oleh Jawa Timur sebagai provinsi produsen padi terbesar di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi padi Jawa Timur mencapai 5.500.801,88 ton, sedangkan Jawa Barat berada di angka 5.447.806,31 ton.
Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, Daddy Rohanady, menilai kondisi tersebut disebabkan oleh terus menyusutnya lahan pertanian di wilayah Jawa Barat.
“Bisa jadi begitu jika alih fungsi lahan tak terbendung. Artinya, lahan sawah yang seharusnya dilindungi justru terus berkurang,” ujar Daddy kepada wartawan, Rabu, 10 April 2025.
Selain itu, menurutnya, dukungan terhadap sektor pertanian pun masih minim. Mulai dari ketersediaan benih, pupuk, alat sistem pertanian, jalan usaha tani (JUT), hingga irigasi, dinilai belum menunjukkan perbaikan signifikan.
Daddy juga menyoroti tren menurunnya nilai tukar petani (NTP) di Jawa Barat. Ia mengingatkan bahwa jika hal ini terus terjadi, petani akan enggan menggarap sawah dan pada akhirnya bisa menjual lahannya.
“NTP yang turun terus akan membuat petani tak mau lagi menggarap sawah. Lama kelamaan sawah mereka akan dijual,” katanya.
Karena itu, Daddy menegaskan bahwa Jawa Barat harus segera bangkit dan kembali menjadi lumbung padi nasional. Salah satu upayanya, kata dia, dengan menghentikan alih fungsi lahan dan memperkuat dukungan sarana serta prasarana pertanian.
“Stop alih fungsi lahan sawah. Perkuat dukungan benih, pupuk, alat sistem pertanian, JUT, serta perbaiki dan perluas sistem irigasi di Jawa Barat,” tandasnya.