Koran Mandala -Kader PDI Perjuangan, Angie Natesha Goenadi, menjadi salah satu delegasi Indonesia dalam Konferensi Regional Council of Asian Liberals and Democrats (CALD) yang berlangsung di Manila, Filipina, pada 2–5 April 2025. Konferensi ini didukung oleh Friedrich Naumann Foundation for Freedom Southeast and East Asia (FNF SEEA).
Teh Angie, sapaan akrabnya, hadir mewakili PDI Perjuangan bersama Andi Widjajanto—pengamat pertahanan dan geopolitik sekaligus akademisi—dan Kepala Badan Riset dan Analisa Kebijakan PDIP, Maeda Yoppie.
“Konferensi ini mempertemukan perwakilan tingkat tinggi dari negara-negara yang memiliki kepentingan strategis atas Laut Cina Selatan, sebagai bentuk pengakuan terhadap peran penting mereka dalam menjaga stabilitas kawasan,” ujar Angie, Rabu 9 April 2025.
Angie, yang juga menjabat sebagai Anggota DPRD Kota Bandung, menyebut konferensi tersebut menjadi wadah penting untuk membahas isu perdamaian dan stabilitas regional, terutama menyangkut sengketa Laut Cina Selatan.
Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara ini terpilih sebagai delegasi karena latar belakang akademiknya yang kuat. Ia menyandang gelar Magister Hubungan Internasional dan menulis tesis berjudul “Diplomasi Indonesia dalam Mengantisipasi Klaim Sembilan Garis Putus-putus Tiongkok di Laut Natuna Utara”.
“Kami membawa perspektif dari dinamika politik lokal dan nasional, termasuk kepedulian terhadap isu sosial, ekonomi, dan olahraga. Ini pengalaman berharga bagi saya bisa mewakili PDI Perjuangan di forum internasional. Mudah-mudahan konferensi ini dapat menghasilkan solusi damai dan kolaboratif di kawasan, dengan menekankan pentingnya dialog, diplomasi, dan kerja sama multilateral,” tambahnya.
Selain isu Laut Cina Selatan, konferensi juga membahas situasi politik dan ekonomi masing-masing negara, serta upaya memperkuat kerja sama antarnegara Asia dalam menghadapi tantangan global. Fokus lainnya adalah mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di kawasan Asia.