Koran Mandala – Fenomena meningkatnya arus urbanisasi ke Kota Bandung mendapat sorotan serius dari anggota DPRD Kota Bandung Mochamad Ulan Surlan.
Menurutnya, perpindahan kaum urban ke Bandung tanpa perencanaan yang matang dapat menimbulkan dampak sosial yang kompleks, termasuk meningkatnya persaingan dalam mencari pekerjaan, potensi kriminalitas, hingga keretakan rumah tangga.
“Kalau datang ke Bandung sudah punya pekerjaan, tidak masalah. Tapi kalau hanya coba-coba atau mengandalkan keberuntungan, ini bisa jadi beban bagi kota,” kata pria yang akrab disapa Om Ulan saat ditemui di Gedung DPRD Kota Bandung, Jumat 11 April 2025.
Jangan Away ! Ini 3 Titik Nobar Biru yang Dapat Bobotoh Sambangi, Ada Hadiah Jersey Original Persib
Menurut politisi dari Fraksi PKB ini, menyebutkan, urbanisasi yang tidak terkendali membuat pemerintah kesulitan dalam memaksimalkan penciptaan lapangan kerja. Sebab, warga asli Kota Bandung pun masih banyak yang menganggur dan belum terserap di sektor formal.
“Saya tekankan, warga Kota Bandung juga harus siap bersaing di dunia kerja. Jangan sampai kalah saing oleh pendatang. Ini bisa menimbulkan kecemburuan sosial kalau tidak diantisipasi,” ujar anggota Komisi 1 DPRD kota Bandung itu.
Ia juga mendorong pemerintah kota untuk memperkuat sistem sensus dan pendataan penduduk. Hal ini penting untuk mengontrol laju urbanisasi serta mencegah munculnya beban sosial baru di perkotaan.
“Kalau tidak dikontrol, bisa berdampak buruk, termasuk meningkatnya angka kriminalitas dan perceraian. Apalagi jika urbanisasi didominasi oleh perempuan yang tidak memiliki keterampilan dan akhirnya melakukan pekerjaan yang melanggar aturan dan tidak sesuai dengan kaidah norma dan agama,” tegasnya.
Ulan juga menyerukan agar para pelaku usaha di Bandung lebih mengutamakan tenaga kerja dari warga asli Kota Bandung sebagai bentuk keberpihakan dan perlindungan sosial.
“Kota Bandung ini memang tidak bisa menolak menjadi magnet urbanisasi. Tapi tanggung jawab sosial itu harus dijaga, jangan sampai kota ini kehilangan moral hanya karena tidak siap menghadapi gelombang urban,” ujarnya.***