Koran Mandala -Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, terus mempercantik fasilitas publik sebagai bagian dari upaya menjaga karakter Kota Bandung sebagai kota yang nyaman, inklusif, dan berbudaya.
Salah satu langkah konkritnya adalah meresmikan mural di Jalan Lodaya dan merevitalisasi trotoar sepanjang 796 meter dari Jalan Malabar hingga Jalan Laswi. Proyek ini, menurut Farhan, bukan hanya memperindah wajah kota, tetapi juga menjadi sarana memperkuat identitas Bandung sebagai kota ramah dan manusiawi.
Farhan Jadikan Trotoar Sebagai Simbol Demokrasi Kota Bandung
“Budaya paling mudah dilihat dari seni. Bandung akan mempercantik ruang publik agar terasa lebih ramah. Kita ingin kota ini benar-benar ramah, bukan sekadar omongan tanpa isi,” kata Farhan dalam sambutannya saat peresmian.
Ia menegaskan bahwa revitalisasi ini juga mengedepankan aksesibilitas, termasuk bagi penyandang disabilitas. “Akses ke ruang publik harus mudah, termasuk untuk para extreme user seperti disabilitas. Belum sempurna, tapi akan terus kita perbaiki,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Farhan mengungkapkan rencana pembangunan 24 titik karya seni yang tersebar di seluruh kota. Ia menyebut bahwa delapan titik akan dibangun di ring satu (Balai Kota dan Pendopo), delapan di ring dua, dan delapan di ring tiga.
“Didelapan arah mata angin harus ada karya seni. Kita akan libatkan para seniman rupa Bandung untuk berkolaborasi mempercantik kota,” katanya.
Farhan juga mengimbau masyarakat dan pejabat di sekitar lokasi mural agar turut menjaga kebersihan dan merawat fasilitas publik tersebut. “Bukan hanya lingkungannya yang harus ramah, tapi juga orang-orangnya. Tapi senyumnya jangan terpaksa, harus tulus,” tutupnya.