KORANMANDALA.COM – Beredar kabar bahwa walikota non aktif Kota Bandung Yana Mulyana akan digantikan pejabat pilihan Ridwan Kamil yakni Ir Bambang Tirtoyuliono, MM.
Selain Bambang ada lima walikota/bupati yang sudah mendapat pejabat yakni Pejabat Walikota Sukabumi Drs Kusuma Hartadji MM; Pejabat Bupati Purwakarta Benni Irawan MSi MA; Pejabat Walikota Bekas Raden Gani Muhammad SH MAP; Pejabat Bupati Sumedang Drs Herman Suryatman MSi dan Pejabat Bupati Kab Bandung Barat Drs Arsan Latif MSi.
Sementara itu, Bambang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Bina & Tata Ruang Prov. Jabar. Sebeluknya dia menjabat sebagai Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Barat.
Pilihan Ridwan Kamil ini berbeda jauh dibanding yang diusulkan DPRD Kota Bandung. Waktu itu DPRD Kota Bandung mengusulkan tiga nama masing-masing Ema Sumarna, Sekda yang sekarang menjadi PLH Walikota Bandung, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi, dan Prof Muradi. Yang terakhir adalah akademisi.
Selain menjadi akademisi, Muradi pernah dipercaya menjabat Staf Ahli Bidang Politik, Pertahanan, dan Keamanan pada Kantor Staf Presiden (KSP) periode 2015-2018.
Di luar itu, Prof Muradi juga menjabat Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk pada 6 April 2018 hingga Komisaris PT LEN Industri (Persero). Selain menjadi akademisi, sampai sekarang Muradi masih berstatus sebagai Penasihat Ahli Kapolri Bidang Keamanan dan Politik.
HARTA KEKAYAAN
Pejabat Walikota Bandung, Bambang Tirtoyuliono memiliki harta kekayaan Rp3.729.722.182 yang dalam daftar LHKPN KPK tercatat pada 31 Desember 2022.
Setahun sebelumnya, Bambang melaporkan harta kekayaan sebesar Rp2.855.240.608. Harta Bambang ini terdiri dari kekayaan bumi dan bangunan, transportasi dsb.
Di kalangan Pemrov Jawa Barat, Bambang tercatat sebagai pegawai teladan. Pada tahun 2022, dia sempat menjadi kandidat EOTM (Employee of The Month). Sebuah ajang penilaian para PNS berkinerja terbaik di lingkup Pemprov Jabar.
Untuk menjadi kandidat EOTM, seorang ASN harus mendapatkan penilaian kinerja dari atasan, bawahan, dan kolega. Kemudian, setiap kandidat akan diminta membuat tayangan video yang harus diunggah ke media sosial mengenai konsep kinerja atau terobosannya.
Ketika masih menduduki jabatan Kepala Dinas ESDM Jabar, Bambang pernah menjalin kerjasama dengan ITB (Institut Teknologi Bandung).
Program kerjasama ini berupa rekayasa teknologi kompor induksi berdaya rendah yang ditargetkan pada rumah tangga segmentasi menengah ke bawah di Jawa Barat.
Bambang Tirtoyuliono memberi alasan mengapa kompor induksi harus dikembangkan lantaran kondisi aktual di mana penduduk Jawa Barat semakin padat dan tingkat ketergantungan masyarakat terhadap energi fosil semakin tinggi.
Melalui teknologi kompor induksi ini diharapkan menjadi salah satu solusi akan ketergantungan energi tersebut. Di sisi lain, dalam implementasinya diperlukan pula kolaborasi dengan perguruan tinggi. ***