KORANMANDALA.COM – Pendaftaran perdana bagi pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres-Cawapres) menyisakan dua hari lagi. Sebagai informasi, pendaftaran pasangan Capres-Cawapres akan mulai pada 19 hingga 25 Oktober 2023.
Namun, dari tiga Bakal Capres yang digadang-gadang bakal maju di Pilpres 2024, baru Anies Baswedan yang sudah memilih pasangan yakni Muhaimin Iskandar. Sementara, dua Capres lainnya, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo belum menentukan pasangannya.
Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Unpad, Prof. Muradi menjelaskan, potensi populasi Jawa Barat (Jabar) untuk memenangkan pasangan Capres-Cawapres begitu besar. Mengingat, Jabar memiliki jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 35,7 juta atau sekitar 20 persen dari jumlah DPT nasional.
“Tapi populasi aja enggak cukup bisa membangun daya tawar. Makanya perlu manuver, pendekatan, dan pemberitahuan bahwa masyarakat Jabar dengan DPT tertinggi ini harus membangun daya tawar politik,” kata Muradi pada Selasa, 17 Oktober 2023.
Baca Juga: Presiden Jokowi Beri Respons soal Putusan MK Kepala Daerah di Bawah Usia 40 tahun Bisa Calonkan Diri jadi Capres-Cawapres, ‘Tidak Ingin’
Oleh karena itu, tokoh Jawa Barat yang berpotensi maju di kancah nasional seperti Ridwan Kamil, Teten Masduki, bahkan Agus Gumiwang harus membawa entitas masyarakat Jawa Barat, bukan personal.
“Ketika ada putra-putra baik Jabar yang sedang dipertimbangkan untuk jadi cawapres, dia harus membangun dan mengajak membawa agenda yang paling penting dalam konteks Jabar. Jadi itu yang saya kira harus digarisbawahi,” ucapnya.
Menurutnya, Ridwan Kamil menjadi tokoh yang paling berpotensi untuk berkancah di level nasional. Namun, Ridwan Kamil harus diberitahukan bahwa menjadi Cawapres bukan secara personal, merasa paling bertanggung jawab.
Baca Juga: Menolak Penuaan Dini! Ini 10 Makanan yang Dijamin Bikin Awet Muda, Wajib Dicoba
Apalagi, merasa memiliki gerbong ITB, Bandung, tetapi yang menjadi daya tawar adalah gerbong Jawa Barat. Dengan gerbong ini, dirinya juga harus membawa aspirasi masyarakat.
Kemudian, Ridwan Kamil harus memberikan keyakinan kepada publik, partai politik (parpol), calon presiden, bahwa dirinya bisa meningkatkan elektabilitas di pentas nasional.
“Dia (Ridwan Kamil) punya ruang untuk bisa membangun tambahan elektabilitas untuk di pentas nasional. Jawa Barat sekarang 35,7 juta, itu kurang lebih hampir 20 persen dari jumlah DPT nasional,” ujarnya.(Zad/fam)